>>MEMPERKIRAKAN PERMINTAAN
Ramalan permintaan yang dibuat dengan baik akan memastikan Anda mempunyai cukup persediaan untuk periode penjualan selanjutnya. Peramalan dilakukan dengan melihat data penjualan di masa lampau untuk menentukan permintaan pelanggan di masa depan. Dengan ramalan permintaan yang akurat, pengoperasian bisnis Anda akan lebih efisien, layanan pelanggan akan lebih baik, dan waktu tenggang pembuatan atau pemesanan produk akan lebih singkat. Ramalan permintaan yang akurat akan membantu menghindari biaya operasional yang tinggi, pelayanan yang buruk, dan kurangnya persediaan.
Berikut ini adalah cara bagaimana memperkirakan permintaan pasar:
- MENGUMPULKAN INFORMASI
- Targetkan produk-produk spesifik
- Tinjau rencana pemasaran anda
- Tinjaulah indikator kunci
- Pelajari Pasar anda
- Pelajari data penjualan bebarapa bulan sebelumnya
- Tentukan waktu tenggang produk
- MENENTUKAN PENDEKATAN
- Cari tahu pendekatan apa yang akan anda gunakan
- Pertimbangan untuk mengambil pendekatan penilaian
- Tentukan apakah anda perlu melakukan pendekatan eksperimental
- Pertimbangkan untuk menggunakan pendekatan sebab-akibat/kausal
- Hitunglah permintaan dengan pendekatan deret waktu
- MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENILAIAN
- Bentuklah juri pendapat Eksekutif
- Buatlah komposit tenaga penjualan
- Pekerjakan ahli pasar individual
- Gunakan Metode Delphi. Pertama-tama, bentuklah panel ahli. Panel ahli diisi oleh sekelompok manajer, beberapa karyawan terpilih, atau ahli dalam industri. Mintalah mereka memperkirakan permintaan secara individual. Berikan kuesioner untuk mereka isi dalam dua putaran atau lebih. Setelah tiap putaran, sajikan temuan putaran sebelumnya secara anonim. Dorong para ahli untuk merevisi jawaban mereka dengan mempertimbangkan temuan sebelumnya. Tujuannya adalah pada akhirnya panel akan mulai menyepakati ramalan.
- MENGGUNAKAN PENDEKATAN EKSPERIMENTAL
- Lakukan survei pelanggan. Pelanggan adalah sumber terbaik untuk mengetahui permintaan untuk produk.
- Lakukan Uji pemasaran
- Kumpulkan Panel Pelanggan
- Gunakan Data Panel penyaring
- MENGGUNAKAN PERMINTAAN SEBAB-AKIBAT/KAUSAL
- Evaluasilah penjualan tahun lalu untuk menemukan tren bulanan atau musiman
- Lihatlah reaksi pelanggan
- Buatlah model siklus kehidupan
- Gunakan model simulasi
- MENGGUNAKAN PENDEKATAN DERET WAKTU
- Gunakan metode rata-rata bergerak. Rumusnya adalah F4 = (D1 + D2 +D3) ÷ 4. Dalam persamaan ini, F melambangkan peramalan dan D berkaitan dengan bulan. Persamaan ini sesuai untuk permintaan yang stabil. Contoh, peramalan = 4.000 (Januari) + 6.000 (Februari) + 8.000 (Maret) ÷ 4 = 4.500.
- Tentukan rata-rata bergerak tertimbang. Jika permintaan Anda berfluktuasi, gunakan rumus ini karena mempertimbangkan variasi. Rumusnya adalah WMA 4 = (W x D1) + (W x D2) +(W x D3). WMA adalah rata-rata bergerak tertimbang (weighted moving average). D adalah permintaan dan angka yang berkaitan dengan bulan. W adalah konstan tertimbang yang biasanya merupakan angka antara 1 dan 10 dan didasarkan pada riwayat permintaan lampau.Misalnya, WMA = (4 x 100) + (4 x 250) + (4 x 300) = 2.600. Gunakan angka konstan tertimbang yang lebih besar untuk data yang lebih baru dan angka yang lebih kecil untuk data yang lebih lama. Ini karena data yang lebih baru memiliki pengaruh yang lebih kuat pada peramalan.
- Tentukan penghalusan eksponensial. Teknik ini adalah metode pencarian rata-rata yang mempertimbangkan perubahan baru dalam permintaan dengan menggunakan konstan penghalusan untuk data yang paling baru. Teknik ini sesuai jika fluktuasi yang baru terjadi dikarenakan adanya perubahan aktual seperti pola musiman (hari raya), bukan perubahan acak. Carilah ramalan periode sebelumnya. Data ini dilambangkan dengan Ft dalam rumus. Kemudian, cari permintaan aktual untuk produk selama periode waktu itu, dilambangkan dengan At-1 dalam rumus. Tentukan bobot yang diberikan. Ini dilambangkan dengan W dalam rumus. Angkanya berkisar antara 1 dan 10. Gunakan angka yang lebih rendah untuk data yang lebih lama. Masukkan data Anda ke dalam rumus Ft = Ft-1 + W x (At-1 – Ft-1). Contoh, Ft = 500 + 4(W) x (590 - 500) = 504 x 90 = 45.360.
- MERAMALKAN PERMINTAAN
- Kumpulkan temuan anda
- Lakukan analisis hasil
- Tampilkan dan diskusikan ramalan Anda
- Pantau ramalan Anda dan lakukan modifikasi jika perlu
>>MEMAHAMI KONDISI PASAR
Dalam pengertian yang sederhana, pasar diartikan sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli. Pada umumnya suatu transaksi jual beli melibatkan produk (barang) atau jasa dengan uang sebagai alat transaksi pembayaran yang sah dan disetujui oleh kedua belah pihak yang bertransaksi. Sedangkan dalam strukturnya, pasar di golongkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Pasar persaingan sempurna. yaitu jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen.
2. Pasar persaingan tidak sempurna. yang mana terdiri dari:
2. Pasar persaingan tidak sempurna. yang mana terdiri dari:
- Pasar monopoli: Hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
- Pasar oligopoli: Pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
- Pasar duopoli: Memiliki karakteristik yang sama dengan oligopoli, namun pada Pasar duopoli hanya ada dua perusahaan.
- Pasar persaingan monopolistik: Bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
- Pasar monopsoni: Jenis pasar dimana hanya ada satu pembeli.
- Pasar oligopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.
Bagaimana dengan Pasar Uang ?
Pasar uang termasuk dalam struktur pasar persaingan sempurna, karena harga dalam pasar uang merupakan pertemuan antara supply dan demand. Disamping itu, pelaku di pasar uang secara simultan bisa berperan sebagai pembeli sekaligus penjual. Beberapa pelaku pasar diantaranya adalah bank, lembaga pemerintah, lembaga keuangan, perusahaan besar, dan trader individu.
Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor impor, hutang luar negeri. Pasar uang (money market) di indonesia masih relatif baru jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Namun dalam perkembangan dunia sekarang ini, pasar uang di Indonesia juga ikut berkembang walaupun tidak seramai perkembangan pasar modal (capital market).
Sementara antara pasar uang dan pasar modal terdapat perbedaan yang dapat dilihat dari jangka waktu instrument yang diperjualbelikan, tempat penjualan, serta tujuan dari penjual dan pembeli di kedua pasar tersebut.
Perbedaan pertama adalah instrument yang diperjualbelikan. Jika di dalam pasar modal yang diperjualbelikan adalah surat-surat berharga jangka panjang seperti saham atau obligasi, di pasar uang yang ditradingkan adalah surat berharga yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun seperti, Commercial Paper, Call Money, Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang atau Banker’s Accepted.
Kemudian jika dilihat dari segi pasar tempat diperjualbelikannya surat-surat berharga tersebut juga berbeda. Misalnya dalam jual beli pasar modal para penjual dan pembeli dapat bertemu di suatu tempat tertentu seperti bursa efek. Sementara itu pasar uang bersifat abstrak, artinya penjualan dan pembelian surat-surat tersebut tidak dilakukan di tempat tertentu, melainkan via sarana elektronik seperti telepon, fax atau telex.
Perbedaan lainnya dapat dilihat dari tujuan para penjual atau pihak yang mengeluarkan surat-surat berharga tersebut. Dalam pasar uang tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan modal jangka pendek, sedangkan di dalam pasar modal lebih di tekankan kepada tujuan investasi atau untuk ekspansi perusahaan. Bagi investor dengan membeli surat-surat berharga di pasar uang tujuannya adalah untuk mencari keuntungan semata dan di dalam pasar modal disamping keuntungan juga untuk penguasaan perusahaan.
>>Intervensi Pemerintah dalam Kebijakan Ekonomi
Tujuan akhir kebijakan ekonomi sebuah negara adalah meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Pemerintahan yang baik adalah yang mampu memfokuskan pada pemenuhan kesejahteraan yang adil dan merata. Pemenuhan kesejahteraan yang adil dan merata hanya dapat dicapai dengan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan disertai dengan stabilitas ekonomi yang mantap. Pembangunan ekonomi jelas sangat mempengaruhi tingkat kemakmuran suatu negara. Oleh karena itu pembangunan ekonomi yang disertai dengan suatu kebijakan tentunya bertujuan untuk mengubah kondisi suatu negara ke arah yang lebih baik.