Selasa, 13 Oktober 2015

STRATEGI PENGUATAN MIKRO EKONOMI

STRATEGI PENGUATAN EKONOMI MIKRO

1.   Latar Belakang
Kejenuhan bekerja kantoran memotivasi Wynda Mardio untuk membuka bisnis pribadi. Didampingi oleh sang suami, kelelahan karena harus bekerja untuk orang lain kemudian mendorongnya untuk merintis sebuah restoran steik yang terletak di bilangan Radio Dalam, Jakarta Selatan. Keinginan Wynda yang begitu besar untuk berwirausaha membuat ia rela meninggalkan karirnya di media massa yang sudah dijalani selama sepuluh tahun. Tak sia-sia, restoran Steak Hotel by Holycow! miliknya ini kini telah memiliki 3 cabang di Jakarta dalam kurun waktu dua tahun. Simak cuplikan wawancara Netpreneur dengan Wynda Mardio berikut ini.
Netpreneur (N): Apa yang memotivasi Wynda untuk berwirausaha?
Wynda (W): Tahun 2010, saya mengalami kejenuhan dan kelelahan yang berlebih menjadi pegawai kantoran. Saya bekerja sebagai karyawan di sebuah media selama sepuluh tahun. Saat itu, saya merasa sangat lelah dan memutuskan untuk berhenti kerja. Saya mendiskusikan hal ini dengan suami saya. Sebelum menikah, saya dan suami saya memang berencana untuk membuka sebuah restoran kecil dengan jumlah konsumen yang tidak terlalu banyak, namun loyal terhadap restoran kami. Kami pun berniat untuk melayani konsumen secara langsung di restoran kecil tersebut. Ketika isu pengunduran diri saya sebagai karyawan kantoran ini mencuat, saya pun menyampaikan ide untuk merealisasikan rencana membangun restoran kecil itu bersama suami. Tak disangka, suami saya menyetujuinya.
N: Dari mana Wynda mendapatkan modal awal?
W: Modal pribadi. Saya mengumpulkan uang dari tabungan, tunjangan karyawan dari kantor tempat saya bekerja, serta dari gaji pokok suami saya yang bekerja di bidang periklanan. Waktu itu, bisa dibilang saya pontang-panting mengumpulkan modal, mengingat kini saya tidak lagi mendapatkan gaji tetap sebagai karyawan. Artinya, sumber pendapatan tetap satu-satunya adalah dari pekerjaan suami saya. Belum lagi saat itu saya adalah seorang ibu dengan satu orang anak yang masih kecil. Tapi toh karena niat untuk berwirausaha sangat kuat, saya tetap ingin membuka restoran. Akhirnya saya buat kesepakatan dengan suami. Suami saya tetap bekerja kantoran, sementara saya berwirausaha.
N: Bagaimana cerita awal Wynda membuka bisnis restoran?
W: Saya dan suami saya benar-benar mengerjakan semuanya sendiri. Kami berjalan kaki menelusuri Jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan untuk mencari lokasi mendirikan restoran. Kami memilih daerah tersebut karena selain dekat dengan rumah, Radio Dalam menjadi daerah wisata kuliner di malam hari. Saat itu, kami berjalan kaki dari satu pintu ke pintu lain, mengetuk pintu setiap bangunan dan rumah yang kira-kira bisa disewa untuk berjualan. Banyak orang bereaksi negatif terhadap kehadiran kami. Kami dimarahi, dianggap pengganggu, bahkan tidak dihiraukan sama sekali. Sampai akhirnya kami menemukan sebuah bengkel dengan garasi yang strategis untuk tempat berjualan. Kami bertemu dengan pemilik bengkel tersebut dan ia pun tidak keberatan jika kami menyewa garasinya untuk berjualan makanan. Waktu awal pun, restoran kami hanya berbentuk tenda awning, bukan bangunan permanen. Jadi, setiap hari kami harus bongkar-pasang tenda tersebut sebelum berjualan.

N: Kapan restoran Steak Hotel by Holycow! buka untuk pertama kalinya?
W: Tanggal 15 Maret 2010. Tanggal pembukaan perdana itu bertepatan dengan ulang tahun suami saya. Sengaja saya samakan tanggalnya agar gampang diingat. Sebelum acara pembukaan perdana, saya dan suami melakukan promosi dengan cara membangun
 stand di berbagai acara bazaar. Saya berpikir, jika saya langsung mengadakan peluncuran perdana, orang tidak akan tahu. Maka, saya melakukan promosi dulu melalui stand. Pada tanggal 15 Maret 2010, saya mengundang teman-teman dan keluarga untuk datang. Orang-orang yang menghadiri pembukaan perdana Steak Hotel by Holycow! memang orang-orang yang sengaja saya undang untuk hadir.
N: Ada kejadian menarik saat pembukaan perdana Steak Hotel by Holycow!?
W: Ada. Ternyata, tamu yang hadir tidak hanya dari kalangan teman dan keluarga yang saya undang. Ada sekitar sepuluh orang pengunjung biasa yang datang ke restoran saya. Alhasil, saya kewalahan mempersiapkan pesanan karena staf saya hanya berjumlah lima orang. Belum lagi cuaca sangat tidak mendukung saat itu. Hujan deras menyebabkan tenda
 awningrestoran saya bocor. Pokoknya, ketika itu situasinya sangat chaos. Saya meminta maaf kepada para pengunjung karena ketidaknyamanan yang mereka alami. Untungnya, mereka mau mengerti.
N: Apa yang terjadi setelah hari yang chaostersebut?
W: Walaupun pembukaan perdananya terbilang ricuh, ternyata para pengunjung yang datang di hari pertama tersebut menyukai steik buatan saya. Tanpa disangka, mereka “ngoceh” kepada orang lain bahwa
 Steak Hotel by Holycow!memiliki steik bercita rasa tinggi dengan harga yang masuk akal. Pengunjung pun berdatangan dengan tak henti. Pada hari ketiga, saya sudah menambah 2 karyawan sebagai staf saya.
N: Bagaimana bisa memiliki 3 cabang dalam waktu 2 tahun?
W: Tahun 2012 memang tahun yang “gila-gilaan” bagi saya. Saya berprinsip untuk membuka cabang sebanyak mungkin sebagai amunisi saya berbisnis steik. Awal tahun 2012 saya merenovasi cabang Radio Dalam. Pertengahan 2012, saya membuka cabang di Kemang. Penghujung tahun,
 Steak Hotel by Holycow! Sabang didirikan. Sebenarnya, saya pernah membuka cabang juga di Singapura. Namun karena rumitnya permasalahan regulasi antar negara, saya pun memutuskan untuk menutupnya.
N: Tidak merasa takut saat harus memulai bisnis dari nol?
W: Takut?
 Banget. Sewaktu saya menjadi karyawan kantoran, saya mendapatkan gaji tetap. Entah saya bekerja keras atau bekerja santai, saya pasti menerima gaji di akhir bulan. Berbeda dengan bisnis pribadi. Penghasilan yang didapat jumlahnya tidak tetap dan tidak pasti. Ketika saya berhenti bekerja kantoran, keuangan keluarga seperti pincang karena kehilangan sebagian besar sumber penghasilan.
N: Lalu kenapa tetap mau berwirausaha?
W: Saya harus naik level. Waktu itu, usia saya masih tergolong muda. Saya tidak mau baru memulai bisnis di usia 40an. Sudah terlalu terlambat bagi saya jika baru berbisnis di usia tersebut. Saya berpikir, kalaupun langkah berwirausaha ini adalah keputusan yang salah, paling tidak saya sudah mencoba. Istilahnya, saya tidak mati penasaran. Kalau tidak segera direalisasikan, maka berbisnis pribadi ini hanya sekedar wacana saja. Maka mau tidak mau ya memang harus bergerak, harus segera membuka bisnis saat itu juga.
N: Adakah komentar negatif dari orang-orang terdekat mengenai keputusan berwirausaha?
W: Banyak. Mereka bertanya, “Lo yakin? Ngapain sih buka bisnis segala? Aneh-aneh aja, deh.” Orang tua saya juga khawatir, apalagi waktu itu saya baru memiliki anak. Kemudian saya yakinkan kepada mereka bahwa saya ingin berbisnis mumpung saya masih muda. Lagipula, suami saya kan tetap bekerja kantoran juga. Saya jelaskan juga, memperoleh uang dari bekerja kantoran dan dari usaha pribadi rasanya berbeda. Lebih puas mendapat uang dari berwirausaha.
N: Kenapa memilih makanan jenis steik?
W: Saya dan suami memang penggemar steik. Ke manapun kami pergi, pasti kami mencari makanan steik. Kami menyimpulkan, steik enak pasti harganya mahal. Jika murah, rasa steik itu pasti murah. Akhirnya, kami berinisiatif untuk menyajikan steik yang enak dengan harga yang
 affordable. Saat pertama kali buka, saya sendiri yang menjadi koki di Steak Hotel by Holycow!. Sekarang, staf saya yang menyajikan steik, walaupun peracikan bumbunya tetap ditangani oleh saya. Saya meracik bumbu dengan teknik trial-and-error alias coba-coba berbagai resep karena saya tidak memiliki latar belakang pendidikan kuliner, sampai saya menemukan ramuan yang pas.
N: Bagaimana strategi memproduksi steik yang lezat dengan harga affordable?
W: Saya melakukan alokasi anggaran. Ada penghematan seperti listrik atau biaya pemasaran. Yang jelas, saya tidak mau mengurangi bahan baku dan bahan penunjang produk. Jika ada bahan yang dikurangi, rasa steik pasti akan berubah. Ini akan mengecewakan konsumen.
N: Apa filosofi di balik nama Steak Hotel by Holycow!?
W: Saya adalah penggemar film Warkop DKI. Hotel adalah tempat yang sering muncul dalam film tersebut. Jika para pemerannya sedang berada di restoran hotel, mereka akan memesan makanan yang paling enak yang dimiliki restoran itu. Di setiap film, makanan yang disajikan sebagai makanan terlezat adalah steik. Inilah kenapa saya memberikan label “steak hotel”, yaitu untuk menciptakan kesan bahwa steak hotel adalah makanan terlezat. Selain itu, saya ingin sebuah nama restoran yang lucu, unik, aneh,
 catchy, namun gampang diingat. Dalam tata bahasa Inggris, kata “holy” adalah sebuah language of expression yang sering diucapkan orang ketika dirinya terkejut, seperti pengucapan kata “oh my God”. Akhirnya saya plesetkan menjadi “holycow”. Jika diterjemahkan secara bebas, Steak Hotel by Holycow! artinya “Astaga! Steik ini lezat sekali”.
N: Wynda menyebut outlet Steak Hotel by Holycow! sebagai “TKP” atau “Tempat Karnivora Pesta”. Mengapa menggunakan jargon-jargon semacam itu?
W: Itu ide suami saya. Ia bekerja di dunia periklanan, artinya ia tahu banyak soal marketing. Untuk pemasaran, jargon-jargon yang baru dan menarik seperti “tempat karnivora pesta” tersebut bisa menaikkan penjualan. Jadi, ketika orang mendengar kata TKP,
 mindset yang terbentuk adalah outlet milik Steak Hotel by Holycow!.
N: Bagaimana sistem operasional sehari-hari di Steak Hotel by Holycow!?
W: Di awal bisnis, semua pesanan diolah secara manual. Sekarang, pesanan diolah dengan bantuan mesin. Selain itu, saya memiliki pos-pos tertentu, misalnya bagian marketing, bagian keuangan, bagian pemasaran, dan seterusnya. Bagi saya, bisnis akan lebih mudah dijalankan jika ada
 standard operating procedure atau SOP. SOP inilah yang mengatur kerja harian di restoran ini, mulai dari masuknya bahan baku, penyimpanan daging, pengolahan, hingga cara penyajian kepada konsumen. Dengan SOP, saya lebih mudah melakukan kontrol. Bahan baku memang merupakan produk impor. Steik adalah makanan khas luar negeri, jadi ya bahan baku yang terbaik memang dari luar negeri. Namun ada juga beberapa bahan yang menggunakan produk lokal, misalnya sayuran.
N: Dari mana supplier Steak Hotel by Holycow!?
W: Saya memasok daging dari Australia. Desember 2012 lalu, saya melakukan riset kecil-kecilan tentang pemasok saya. Saya mengunjungi peternakan sapi di sana. Ketika sampai sana, saya terkejut. Peternakan di sana dikelola dengan baik, bersih, tidak bau, dan memiliki sistem sterilisasi sehingga mencegah perkembangan bakteri. Ini penting diketahui oleh konsumen bahwa mereka mengkonsumsi produk dari pemasok yang berkualitas baik.
N: Strategi apa yang diterapkan sehingg akun Twitter @Holycow_Radal bisa mencapai hampir 10.000 followers?
W: Ide awal menggunakan Twitter untuk promosi datang dari suami saya. Saat itu, saya tidak punya anggaran untuk melakukan promosi atau pemasaran. Setelahnya, tugas saya adalah bagaimana membuat konsumen puas dengan hidangan yang mereka makan di restoran. Ketika mereka puas, mereka akan menulis
 tweet yang merekomendasikan Steak Hotel by Holycow! Rekomendasi yang baik ini kemudian memicu orang untuk mem-follow akun @Holycow_Radal. Jadi kuncinya, buatlah konsumen puas dengan produk yang disajikan restoran.
N: Apa strategi pemasaran yang dilakukan?
W: Ketika
 Steak Hotel by Holycow! sudah berkembang seperti sekarang, pemasaran dilakukan dengan publikasi lewat media sosial dan media massa seperti majalah, radio, televisi, dan media online.
N: Efektifkah berpromosi lewat media sosial?
W: Sangat efektif. Di awal
 Steak Hotel by Holycow! berdiri, seratus persen konsumen datang karena tahu dari Twitter. Kini, 50 persen konsumen tahu Steak Hotel by Holycow! dari media offline, sementara sisanya dari media sosial.
N: Berapa persen keuntungan yang Wynda ambil dari penjualan steik?
W: Tidak tinggi, maksimal 25 persen saja. Ini relatif rendah dibanding bisnis makanan pada umumnya. Saya lebih mengejar penjualan produk yang tinggi ketimbang profit yang besar. Karena inilah harganya bisa
 affordable.
N: Bagaimana strategi menghadapi kompetitor?
W: Saya tidak ambil pusing dengan apa yang dilakukan kompetitor. Yang penting, saya dan staf saya berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan bisnis. Saya percaya, rezeki sudah diatur oleh Tuhan. Daripada memikirkan kompetitor, lebih baik saya memikirkan cara memaksimalkan segala hal yang saya punya agar bisnis berkembang. Intinya,
 do the best we can.
N: Bagaimana menghadapi kendala dalam berbisnis pribadi?
W: Yang namanya
 daily problems itu pasti ada. Kuncinya adalah mencari solusi dari kendala itu secepatnya. Jangan terlalu lama berkubang dalam masalah karena bisa menyebabkan kemunduran bisnis. Selesaikan masalah secara tenang dan sistematis. Percayalah bahwa semua masalah pasti memiki solusi.
N: Pernah terpikir untuk menyerah dalam berwirausaha?
W: Belum, mudah-mudahan tidak. Saya harus selalu optimis, selalu berjuang, dan tidak mudah menyerah.
N: Siapa yang motivator Wynda dalam berbisnis?
W: Karyawan saya sendiri. Mereka semua adalah karyawan loyal yang menggantungkan hidupnya kepada saya. Ada 65 orang lebih yang nasibnya ditentukan oleh bisnis yang saya jalani ini. Jika saya menyerah, bagaimana nasib mereka dan keluarganya? Oleh karena itu, saya tidak boleh menyerah.
N: Bagaimana Wynda memandang para karyawan dalam bisnis ini?
W: Bagi saya, karyawan adalah aset dalam bisnis. Jika karyawan bekerja dengan baik, maka bisnis akan maju. Jika karyawan bekerja dengan buruk, bisnis akan mengalami kemunduran. Itulah mengapa karyawan adalah aset yang perlu dijaga dengan baik. Kita tidak boleh memandang karyawan sebagai orang yang bisa diperlakukan semena-mena hanya karena kita membayar mereka.
N: Bagaimana cara Wynda membuat karyawan loyal terhadap bisnis ini?
W: Saya sebisa mungkin membuat bisnis saya sebagai sebuah keluarga bagi para karyawan. Tiap karyawan adalah bagian dari keluarga besar
 Steak Hotel by Holycow!. Karena dulu saya pernah menjadi karyawan, saya jadi tahu tentang apa yang membuat seseorang nyaman berada di sebuah perusahaan. Buat saya, penghargaan tidak harus selalu diberikan dalam bentuk uang. Acara kebersamaan seperti outing dan pemberian jaminan sosial pekerjaan juga termasuk ke dalam penghargaan atas hasil kerja karyawan.
N: Ada rencana untuk membuka cabang Steak Hotel by Holycow! lainnya?
W: Pastinya. Saya ingin bisnis ini berkembang selama ada kesempatan. Jika ada rezeki, pasti cabang lain akan dibangun. Lagipula, saya ingin bisnis saya berguna bagi masyarakat. Semakin banyak cabang yang dibuka, semakin banyak kesempatan pekerjaan bagi orang lain. Saya percaya, semakin banyak karyawan yang bekerja di
 Steak Hotel by Holycow!artinya semakin banyak orang yang mendoakan agar bisnis saya ini berjalan sukses. Sedikit-banyak, saya ingin berkontribusi kepada masyarakat.

N: Apa target yang ingin dicapai Wynda untuk ke depannya?
W: Dalam jangka pendek, saya ingin membuka semakin banyak TKP. Dalam jangka panjang, saya harap
 Steak Hotel by Holycow! sudah memiliki banyak sekali TKP dengan sistem kerja yang baik, sehingga bisnis ini tidak hanya berkembang, melainkan juga bisa stabil.
N: Apa tips bagi para calon wirausahawan yang ingin memulai bisnis pribadi?
W: Mulailah sesegera mungkin. Yang penting, mulai saja dulu bisnisnya. Jangan hanya sebatas wacana saja. Kalau sudah terjun langsung, apapun kendalanya pasti bisa diusahakan mencari solusi secara maksimal. Ingatlah prinsip
 “the power of kepepet”.Artinya, ketika menghadapi kendala, pasti mau tidak mau dipaksa untuk mencari solusinya. Ibarat ketika kita dikejar anjing. Dalam keadaan normal, kita belum tentu bisa meloncat tinggi. Namun ketika kita terpaksa meloncat karena dikejar anjing, pagar setinggi 5 meter pun pasti bisa dilompati. Bisnis pribadi pun seperti itu. Kita harus terjun langsung, menghadapi kendala juga secara langsung, dan dipaksa untuk mencari jalan keluar. Dengan begitu, kita memiliki mental pejuang dan pantang menyerah dalam berbisnis.
2.     STRATEGI PASAR
Berbicara mengenai strategi pemasaran, tentunya tidak bisa lepas dari kreativitas para pelaku usaha. Beragam cara maupun strategi dipilih para pelaku usaha untuk mendapatkan perhatian dari calon konsumennya. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang memilih beberapa cara ekstrim untuk menarik simpati para konsumen.
Kira-kira, strategi pemasaran apa saja yang bisa Anda tiru dari para pengusaha yang sukses memasarkan produk unggulannya?

Berikut adalah lima strategi pemasaran kreatif yang bisa Anda jalankan untuk mendapatkan banyak pelanggan.
1.    Ciptakan sesuatu yang berbeda
Ketika yang lainnya mulai seragam, Anda pun harus tampil beda untuk mendapatkan perhatian khusus dari para konsumen. Contohnya saja seperti kesuksesan strategi pemasaran yang dijalankan restoran “Steak Kiloan” di Jakarta Timur, dimana mereka menjual steak berdasarkan berat daging (per kilogram), sehingga para pengunjung bisa memilih sendiri daging sapi yang akan mereka santap dan menyesuaikan ukurannya dengan perut serta kondisi kantong dompet masing-masing. Dengan konsep pemasaran yang terbilang unik (pertama di Indonesia) ini, tidak heran bila restoran Steak Kiloan tersebut selalu ramai dikunjungi konsumen dan mendatangkan omset penjualan yang cukup besar setiap harinya.
2.    Menawarkan pemasaran kreatif melalui situs pertemanan
Merealisasikan ide pemasaran unik ternyata tidak hanya melalui dunia nyata saja. Namun Anda juga bisa menawarkan pemasaran kreatif melalui situs pertemanan (jejaring sosial) yang bisa dijangkau seluruh konsumen dengan mudah dan murah menggunakan jaringan internet. Bila restoran Steak Kiloan memberikan kebebasan bagi para konsumen untuk memilih ukuran daging sesuai dengan selera, pelaku bisnis Steak Hotel Holycow lebih memanfaatkan twitter untuk mempromosikan restorannya. Caranya yaitu dengan memberikan satu porsi tiramisu gratis pada setiap pelanggan yang mention @holycowsteak dalam tweetnya. Strategi tersebut cukuplah sukses, sehingga wajar adanya bila setiap hari para konsumen rela mengantri untuk menikmati seporsi steak hotel ala Holycow dan mendapatkan tiramisu gratis dari aktivitas mention yang mereka lakukan.
3. Rangkul beberapa kalangan untuk menjadi Brand Ambassador Anda
Tak bisa kita pungkiri bila kehadiran Brand Ambassador menjadi salah satu alat promosi yang cukup efektif. Dalam hal ini, tentunya Anda tidak harus menyewa artis terkenal dengan bayaran yang sangat mahal, namun Anda bisa memanfaatkan tokoh masyarakat ataupun orang-orang di sekitar Anda yang sekiranya memiliki prestasi cukup bagus sebagai duta produk Anda. Misalnya saja dengan menggandeng para atlet lokal, para pelajar yang memenangkan olimpiade sains tingkat dunia, dan lain sebagainya.
4.    Libatkan peran aktif para konsumen
Selain menggandeng beberapa public figuresebagai brand ambassador produk Anda, selanjutnya Anda juga bisa melibatkan para konsumen untuk berperan aktif dalam menjalankanstrategi promosi. Contohnya saja seperti strategi promosi produk kosmetik Pond’s melalui program promosinya Pond’s Make it Happen, sang produsen ingin membangun loyalitas konsumen dengan mengajak mereka untuk bisa mewujudkan mimpi atau cita-citanya bersama produk Pond’s.
5.    Jadilah solusi bagi permasalahan konsumen Anda
Ketika memasarkan produk ataupun jasa, yang terpenting adalah pahami kebutuhan konsumen dan jadilah solusi bagi permasalahan yang mereka hadapi. Strategi seperti ini bisa Anda lihat dari iklan produk baru Unilever “Pure it” (pemurni air) untuk keluarga yang menggunakan teknologi canggih, sehingga bisa menghasilkan air minum yang aman dikonsumsi tanpa perlu membutuhkan bahan bakar gas maupun listrik.
Melalui terobosan baru yang Anda ciptakan, tidak menutup kemungkinan bila kedepannya para konsumen akan tertarik dengan produk yang Anda tawarkan dan semakin loyal dengan perusahaan yang Anda jalankan. Semoga informasi lima strategi pemasaran untuk mendapatkan pelanggan ini bisa memberikan tambahan wawasan bagi para pembaca  dan membantu para pemula untuk meningkatkan omset penjualannya. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.
3.     PERILAKU PASAR
Perilaku pasar adalah pola kebiasan pasar meliputi proses (mental) pengambilan keputusan serta kegiatan fisik individual atau organisasional terhadap produk tertentu, konsisten selama periode waktu tertentu. Kegiatan-kegiatan perilaku meliputi tindakan penilaian, keyakinan, usaha memperoleh, pola penggunaan, maupun penolakan suatu produk.
3.1.    Karakteristik yang Mempengaruhi Pembelian
Perilaku konsumen adalah suatu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. Selain itu, ada beberapa pengertian perilaku konsumen menurut para ahli, antara lain :
Ada dua wujud konsumen yaitu :
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Berdasarkan landasan teori, ada dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
A.      Faktor eksternal adalah merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.
B.           Faktor internal adalah merupakan faktor yang termasuk adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.

3.2.    Proses Keputusan Membeli
Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
·                     Umur
·                     Pekerjaan
·                     Situasi Ekonomi
·                     Kepribadian

3.3.    Pasar Konsumen
Pasar Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk konsumsi pribadi. Sedangkan menurut salah satu ahli pemasaran pasar konsumen adalah  pasar yang dimana pembelinya adalah individual yang membeli produk untuk digunakan atau disewakan.


3.4.    Pasar Industri
Pasar Industri semua organisasi yang membeli barang dan jasa untuk di gunakan  memproduksi barang dan jasa lain yang di jual, di sewakan, atau ke perusahaan lain .
A . Proses Pembelian Pasar Industri
·                     Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pembeli pasar industri untuk menetapkan kebutuhan akan produk dan jasa yang harus di beli dan untuk mengidentifikasikan, mengevaluasikan, dan memilih dari berbagai alternatif merek dan pemasok .
B . Karakteristik Pasar Industri
·                     Struktur dan Permintaan Pasar
1.                 Pasar industri memilih lebih sedikit pembeli tetapi besar nilainya .
2.                 Pelanggan pasar industri lebih terkosentrasi secara geografis .
3.                 Permintaan pembeli industri merupakan turunan dari permintaan konsumen akhir .
4.                 Permintaan di pasar industri lebih inelastic - kurang terpengaruh oleh perubahan harga jangka pendek .
5.                 Permintaan di pasar industri lebih berluktuatif dan lebih cepat .
·                     Sifat Unit Pembelian
1.                 Pembelian di pasar industri melibatkan lebih banyak pembelian .
2.                 Pembelian pasar industri melibatkan usaha pembelian yang lebih profesional .
·                     Berbagai Tipe  Keputusan dan Proses Pengambilan Keputusan
1.                 Pembeli di pasar industri biasanya menghadapi pengambilan keputusan yang kompleks.
2.                 Proses pembelian industri lebih formal.
3.                 Dalam pembelian di pasar industri, penjual  dan pembeli bekerja lebih erat dan membangun hubungan jangka panjang.

4.     PERILAKU KONSUMEN
Seringkali kita salah mengartikan tentang keberadaan customer dalam ruang lingkup pekerjaan kita.Anggapan bahwa customer adalah orang yang memerlukan layanan adalah tidak seluruhnya benar. But what is a customer realy? Mari kita simak uraian berikut ini.
Customer atau pelanggan adalah semua tujuan dari semua bidang usaha. Suatu bidang usaha tidak akan pernah maju dan berjalan tanpa adanya pelanggan. Kehebatan sebuah usaha diukur dari banyaknya pelanggan yang menggunakan produk / jasa usaha tersebut. Karena itu di era globalisasi seperti sekarang ini kita harus merubah paradigma tentang pelanggan. Customer atau pelanggan kalau kita jabarkan adalah ebagai berikut:

1.     Customer is a king
2.     Customer is a very very important person for our business
3.     Customer are people who pay us
4.     Customer are people who we need.
5.     Customer is never guilty 
Dari jabaran tentang pelanggan seperti di atas maka hal yang penting dan harus kita lakukan adalah melayani mereka dengan sebaik-baiknya.
1.     FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU CUSTOMER
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh para ahli, perilaku customer sangat banyak dipengaruhi oleh tiga factor yaitu:
1.     Demographic ( Kedudukan )
2.     Phychographic ( Gaya Hidup )
3.     Socio – economic ( Masyarakat Ekonami )
Disamping itu, ada kebiasaan dan persamaan yang dapat diperkiraan yakni attitude ( sikap ), interest ( keinginan ) dan opinion ( pendapat ) mengenai suatu produk/jasa pelayanan . Kita juga menyadari bahwa customer memiliki kebutuhan utama yakni “ The solving a personal problem “.
1.     MASALAH PERILAKU COSTUMER
Pada saat ini sedang tejadi perubahan perilaku customer sejalan dengan kemajuan teknologi informasi dan globalisasi. Peubahan perilaku tersebut adalah bahwa customer benar akan mempertimbangkan kecepatan  dan kenyamanan pelayanan yang pada dasarnya menyangkut  4 ( empat ) masalah :
  • Aman
  • Waktu
  • Tempat
  • Sistem
Ke empat hal tersebut apabila dilaksanakan maka kita akan menghasilkan satu langkah mendekati Service Excellence / Pelayanan Prima.
1.     FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BENTUK PELAYANAN
Strategi pemasaran yang dilandaskan pada konsep 4 P.S (Product-Price-Place-Person and Service) mengarahkan pada kita untuk tetap berorientasi pada pelanggan. Banyak perusahaan yang mengeluarkan banyak investasi hanya demi Kepuasan Pelanggan.
Berikut adalah hal – hal yang sangat mempengaruhi bentuk pelayanan pelanggan yaitu :
1.     Access, mudah dijangkau karena letak yang strategis.
2.     Communication, pelayanan disampaikan dalam bahasa yang pas untuk customer
3.     Competence, penempatan pegawai yang benar – benar mempunyai kemampuan di bidangnya.
4.     Courtesy, pegawai yang mendukung situasi pelayanan pelanggan begitu nyaman.
5.     Credibility, Perusahaan maupun pegawai bias dipercaya dan konsekuen.
6.     Reliability, pelayanan disampaikan dengan baik, ramah dan konsisten
7.     Responsiveness, respon yang tepat terarah dan terukur dalam menangani pertanyaan/keluhan
8.     Security, pelayanan yang menciptakan rasa aman bagi pelanggan
9.     Tangible, pelayanan harus benar – beanr nyata dan berkualitas.
10. Understanding, mengerti tentang kebutuhan pelanggan dengan mengedepankan paradigma customer.
5.     PENGARUH BUDAYA
Secara terminologi budaya adalah keseluruhan kepercayaan, aturan, teknik, kelembagaan dan artefak buatan manusia yang mencirikan populasi manusia. Jadi budaya dapat diartikan yaitu budaya terdiri atas pola-pola yang dipelajari mnengenai perlaku umum bagi anggota dari masyarakat tertentu yaitu gaya hidup yang unik dari suatu kelompok atau orang tertentu.
Kebudayaan adalah kumpulan nilai, kepercayaan, perilaku, kebiasaan, dan sikap yang membedakam suatu masyarakat dari yang lainnya. Kebudayaan suatu masyarakat menentukan ketentuan- ketentuan yang mengatur bagaimana perusahaan dijalankan dalam masyarakata tersebut.
Terdapat cara bagi para pelaku bisnis internasional untuk menyesuaikan diri atau hidup dengan budaya-budaya lain yaitu menyadari bahwa adanya budaya yang berbeda dari budayanya sendiri dan mereka harus mempelajari karakteristik dari budaya-budaya tersebut sehingga dapat beradaptasi. Tetapi menurut E.T. Hall terdapat dua cara untuk menyesuaikan diri dari budaya moral lain yaitu:
a.Menghabiskan seumur hidup disuatu negara tersebut.
b.Menjalani suatu program pelatihan yang sangat canggih dan ekstensif yang mencakup karakteristik-karakteristik utama dari suatu budaya, termasuk budaya.
Terdapat enam nasihat atau cara dalam melakukan bisnis lintas budaya internasional antara lain:
a)Lakukanlah persiapan.
b)Jangan terburu-buru.
c)Bangkitkan kepercayaan.
d)Memahami pentingnya bahasa.
e)Menhormati budaya.
f)Memahami unsur-unsur budaya.

Budaya juga sangat mempengaruhi semua fungsi bisnis misalnya dalam pemasaran, beraneka ragam sikap dan nilai menghambat banyak perusahaan untuk mengunakan bauran pemasaran yang sama disemua pasar. Begitu juga dalam manajemen sumber daya manusia, budaya nasional merupakan kunci penentu untuk mengevaluasi para manajer, serta dalam produksi dan keuangan faktor budaya sangat berpengaruh dalam kegiatan produksi dan keuangan.

B.Karakteristik Kebudayaan
Beberapa karakteristik kebudayaan perlu diperhatikan karena mempunyai relevansi dengan bisnis internasional:
a)Kebudayaan mencerminkan perilaku yang dipelajari (learned behavior) yang ditularkan dari satu anggota masyarakat yang lainnya.
b)Unsur- unsur kebudayaan saling terkait (interrelated)
c)Kebudayaan sanggup menyesuaikan diri (adaptive), artinya kebudayaan berubah sesuai dengan kekuatan- kekuatan eksternal yang mempengaruhi masyarakat tersebut.
d)Kebudayaan dimiliki bersama (shared) oleh anggota- anggota masyarakata tersebut dan tentu saja menentukan keanggotaan masyarakat itu.Orang-orang yang sama-sama memiliki suatu kebudayaan adalah anggota suatu masyarakat; orang- orang yang tidak memilikinya berada diluar batas- batas masyarakat itu.
Beberapa pendapat lain tentang karakteristik budaya,adalah sebagai berikut:
a)Dipelajari : Budaya tidak diwariskan atau bersifat biologi, budaya diperoleh dari pembelajaran dan pengalaman.
b)Dibagi : Masyarakat adalah anggota dari kelompok organisasi atau pembagian budaya masyarakat, budaya tidak spesifik pada perorangan dan individu.
c)Perubahan generasi :Budaya bersifat kumulatif, melewati dari generasi yang satu ke generasi yang lainnya.
d)Symbolic : Budaya berdasarkan pada kapasotas manusia untuk memberi tanda atau menggunakan sesuatu untuk menggambarkan yang lain.
e)Diteladani : Budaya mempunyai struktur dan terintegrasi, perubahan dari 1 bagian akan membawa perubahan pada bagian lain.
f)Penyesuaian : Budaya berdasarkan pada kapasitas manusia untuk berubah & menyesuaikan diri.

Karena perbedaan budaya terdapat dalam dunia, sebuah pemahaman dari pengaruh budaya dalam perilaku merupakan suatu kritik dari studi internasional manajemen. Jika manajer internasional tidak mengetahui sesuatu tentang budaya dari Negara lain yang mereka setujui, maka hal tersebut akan menimbulkan bencana.

C.Unsur- unsur kebudayaan
Kebudayaan suatu masyarakat menentukan bagaimana anggota- anggotanya berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Unsur- unsur dasar kebudayaan adalah struktur sosial, bahasa, komunikasi, agama, dan nilai- nilai serta sikap. Interaksi unsur- unsur ini mempengaruhi lingkungan lokal yang merupakan tempat bisnis internasional dijalankan.

Struktur sosial adalah seluruh kerangka yang menentukan peran individu- individu dalam masyarakat, stratifikasi masyarakat, dan mobilitas individu dalam masyarakat tertentu.
a)Stratifikasi sosial
Semua masyarakat mengelompokkan orang- orang dalam batas tertentu berdasarkan kelahiran, pekerjaan, tingkat pendidikannya, atau ciri-ciri lainnya. Namun, pentingnya kategori ini dalam menentukan bagaimana individu-individu berinteraksi satu sama lain dalam dan diantara kelompok-kelompok ini berbeda-beda dari satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
b)Mobilitas sosial
Mobilitas sosial adalah kemampuan individu berpindah dari suatu strata masyarakat ke strata lainnya. Mobilitas social cenderung akan lebih tinggi dalam masyarakat yang kurang terstratifikasi.
Bahasa
Bahasa adalah cerminan utama kelompok- kelompok budaya karena bahasa merupakan sarana penting yang dipakai anggota- anggota masyarakat untuk berkomunikasi satu sama lain. Ada beberapa jenis bahasa diantarnya:
a)Bahasa sebagai senjata bersaing
b)Bahasa perantara
c)Bahasa terjemahan
d)Berkata tidak
Komunikasi
Komunikasi diluar batas budaya, secara verbal maupun non verbal adalah suatu keahlian yang sangat penting bagi para manajer internasional, walaupun komunikasi sering dapat berlangsung salah diantara orang- orang yang mempunyai kebudayaan yang sama, peluang miskomunikasi akan sangat meningkat apabila orang- orang tersebut berasal dari budaya yang berbeda.
Agama
Agama adalah aspek penting kebanyakan masyarakat. Agama mempengaruhi bagaimana cara anggota- anggota masyarakat berhubungan satu sama lain dan dengan pihak luar. Agama membentuk sikap yang dimiliki pemeluknya terhadap pekerjaan, konsumsi, tanggung jawab individu, dan perencanaan untuk masa depan.

Nilai dan Sikap
Budaya juga mempengaruhi nilai dan sikap anggota- anggota suatu masyarakat. Nilai adalah prinsip dan standar yang diterima anggota- anggota tersebut; sikap terdiri atas tindakan, perasaan, dan pemikiran yang dihasilkan nilai- nilai tersebut. Nilai- nilai budaya sering berasal dari kepercayaan yang sangat mendalam tentang kedudukan individu dalam hubungan dengan Yang Ilahi, keluarga, dan hierarki sosial. Sikap budaya terhadap faktor- faktor seperti waktu, umur, pendidikan, dan status mencerminkan nilai- nilai ini dan pada gilirannya membentuk perilaku dan kesempatan yang tersedia bagi bisnis- bisnis internasional dalam suatu negara tertentu.

Pendekatan konteks- rendah, konteks tinggi Hall
Salah satu cara untuk mencirikan perbedaan dalam berbagai budaya adalah pendekatan konteks-rendah-konteks tinggi (low-context-high-context) yang dikembangkan oleh Edward dan Mildred Hall dalam budaya konteks rendah (low context culture) kata-kata yang dipakai pembicaraan secara eksplisit menyampaikan pesan pembicara tersebut kepada pendengarnya. Dalam budaya konteks tinggi (high context culture), konteks terjadinya pembicaraan tersebut akan sama pentingnya dengan kata-kata yang benar-benar diucapkan, dan petunjuk-petunjuk budaya berperan penting dalam memahami apa yang sedang dikomunikasikan.
Pendekatan Kelompok Budaya
Pendekatan kelompok budaya adalah teknik lain dalam mengklasifikasi dan memahami budaya-budaya nasional dan Kesamaan-kesamaan pendapat dalam banyak budaya, dengan demikian mengurangi sebagian kebutuhan menyesuaikan praktik-praktik bisnis untuk memenuhi permintaan-permintaan budaya lokal. Antropolog, sosiolog, dan para sarjana bisnis internasional telah menganalisa faktor-faktor seperti kepuasan kerja, peran kerja, dan hubungan antar pribadi di tempat kerja dalam upaya untuk mengenali kelompok-kelompok Negara yang memiliki nilai-nilai budaya serupa yang dapat mempengaruhi praktik bisnis internasional. Suatu kelompok budaya terdiri atas Negara-negara yang memiliki banyak kesamaan budaya walaupun juga terdapat perbedaan budaya.

Lima dimensi Hofstede
a)Orientasi sosial
Orientasi sosial adalah keyakinan seseorang tentang relative pentingnya individu dan kelompoknya. Kedua titik ekstrim orientasi sosial adalah individualisme dan kolektivisme. Individualisme adalah keyakinan budaya bahwa orang tersebut harus didahulukan. Nilai-nilai utama orang-orang individualistik adalah tingkat harga diri yang tinggi (self respect) dan kemerdekaan. Orang-orang ini sering menempatkan kepentingan karirnya di atas kebaikan organisasinya dan mereka cenderung menilai keputusan-keputusan dari sisi bagaimana keputusan itu mempengaruhi mereka sebagai individu. Kolektivisme adalah pandangan bahwa kelompok didahulukan. Masyarakat yang cenderung bersifat kolektifistik biasanya dicirikan jaringan sosial yang ditetapkan dengan jelas, termasuk keluarga besar, suku, dan rekan kerja.
b)Orientais kekuasaan
Orientasi kekuasaan merujuk pada keyakinan bahwa orang dalam suatu budaya memiliki pandangan tentang kewajaran kekuasaan dan perbedaan wewenang dalam berbagai hierarki seperti organisasi bisnis. Bentuk ekstrim dimensi orientasi kekuasaan adalah rasa hormat terhadap kekuasaan (power respect) dan toleransi kekuasaan (power tolerance). Rasa hormat terhadap kekuasaan ini berarti bahwa masyarakat dalam suatu budaya cenderung menerima kekuasaan dan wewenang atasannya semata-mata berdasarkan kedudukan atasan tersebut dalam hierarki itu. Sebaliknya orang-orang dalam budaya yang bercirikan toleransi kekuasaan memberikan peran penting yang jauh lebih kecil terhadap kedudukan seseorang dalam hierarki tersebut.
c)Orientasi ketidakpastian
Orientasi ketidakpastian adalah perasaan yang dimiliki seseorang tentang situasi yang tidak pasti atau ambigu. Bentuk-bentuk ekstrim dimensi ini adalah penerimaan ketidakpastian (uncertainty acceptance) dirangsang oleh perubahan dan berkembang dari peluang-peluang baru. Ambiguitas dipandang sebagi suatu konteks dimana individu dapat tumbuh, berkembang dan menghasilkan kesempatan-kesempatan baru. Dalam budaya ini kepaastian mengandung pengertian keadaan monoton, rutinitas dan struktur yang terlalu memaksa. Sebaliknya orang-orang dari budaya yang bercirikan penghindaran ketidakpastian tidak menyukai ambiguitas dan sedapat mungkin akan menghindarinya. Ambiguitas dan perubahan dipandang sebagai sesuatu yang tidak diinginkan. Orang-orang ini cenderung menyukai cara-cara yang terstruktur, rutin dan bahkan birokratis dalam menjalankan sesuatu
d)Orientasi sasaran
Orientasi sasaran adalah sikap dimana orang termotivasi untuk bekerja karena jenis sasaran yang berbeda. Salah satu bentuk ekstrim dalam orientasi sasaran adalah perilaku sasaran agresif (aggressive goal behavior). Orang-orang yang menunjukkan perilaku sasaran agresif cenderung memberikan nilai yang tinggi pada kepunyaan materi, uang dan ketegasan. Pada bentuk ekstrim lain orang yang menganut perilaku sasaran pasif (passive goal behavior) memberikan nilai yang lebih tinggi pada hubungan sosial, kualitas hidup, dan perhatian kepada orang lain. Budaya yang menghargai perilaku sasaran yang agresif juga cenderung menentukan peran-peran berdasarkan gender yang agak kaku, sementara budaya menekankan perilaku sasaran pasif tidak demikian.
e)Orientasi waktu
Orientasi waktu adalah sejauh mana anggota-anggota suatu budaya menganut pandangan jangka pendek versus jangka panjang terhadap pekerjaan, kehidupan, dan aspek-aspek masyarakat lainnya.2
D.Komponen-Komponen Sosiokultural
Konsep budaya adalah sedemikaian luasnya sehingga para ahli budaya telah membagi berbagai macam topik untuk memudahkan studinya. Daftar topik akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai apa budaya itu dan juga berfungsi sebagai pedoman bagi para manajer internasional ketika mereka menganalisis permasalahan khusus dari sudut pandang sosiokultural.

Para ahli sangat bervariasi dalam memahami apa yang mereka anggap komponen budaya (sosiokultural) antara lain adalah:
a) Estetika adalah sesuatu yang berkaitan dengan rasa keindahan, budaya dan selera yang baik serta diungkapkan dalam seni, drama, musik, cerita rakyat dan tari-tarian.
b)Sikap dan kepercayaan selalu dimiliki oleh setiap budaya yang hampir seluruh aspek dari perilaku manusia dan membantu membawa ketertiban didalam masyarakat dan individu-individunya. Diantara beraneka ragam subjek yang dicakup oleh sikap dan kepercayaan, beberapa diantaranya sangat penting bagi para pelaku bisnis. Termasuk sikap terhadap waktu, pencapaian pekerjaan dan terhadap perubahan.
c)Sikap terhadap waktu menimbulkan lebih banyak persolan adaptasi karena setiap negara berbeda dalam menyikapi atau mengartikan waktu.
d)Sikap terhadap pencapaian pekerjaan seorang manajer akan berbeda tajam dengan di budaya-budaya lain dibandingkan dengan budaya mereka sendiri. Sehingga mereka harus merekrut bawahan yang memiliki kebutuhan untuk ”maju” apapun motif yang mendasarinya. Salah satu sumber yang baik dari orang-orang itu adalah diantara anggota yang relatif berpendidikan, yang memandang pekerjaan sebagai jalan menuju gengsi.
e)Sikap terhadap perubahan atau ide baru akan lebih diterima apabila dapat dikaitkan lebih dekat dengan yang tradisional , sementara pada saat yang bersamaan dapat menunjukkan keunggulan relatifnya terhadap yang tradisional. Dengan kata lain semakin konsisten suatu ide baru dengan sikap dan pengalaman masyarakat maka semakin cepat ide tersebut akan diadopsi.
f)Agama adalah suatu komponen kebudayaan yang penting, bertanggung jawab atas banyak dari sikap dan kepercayaan yang mempengaruhi sikap dan perilaku dari manusia.
g)Kebudayaan material merujuk pada semua objek buatan manusia dan berkaitan dengan bagaimana orang membuat benda-benda (teknologi) dan siapa membuat apa dan mengapa (ilmu ekonomi).

E. Pentingnya Pengaruh Agama Bagi Para Pelaku Bisnis
Mengetahui prinsip-prinsip dasar dari agama-agama lain akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai sikap para pengikutnya karena itu agama adalah sebuah faktor utama dalam suatu pasar tertentu. Pada realitanya agama mempunyai pengaruh yang mendalam pada dunia usaha. Misalkan seberapa efektif penawaran untuk membayar lembur serta bonus berdasarkan produktivitas, disuatu perusahaan yang para pekerjanya kebanyakan beragama hindhu dan budha.
Ketaatan-ketaatan ini membuat pemeluknya berusaha untuk melepaskan diri mereka sendiri untuk dari keinginan-keinginan, dengan demikian mereka tidak memerlukan penghasilan diluar apa yang mereka butuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Orang seperti diatas ketika penghasilan mereka mulai meningkat, mereka cenderung mengurangi usahanya sehingga penghasilan pribadinya tetap tidak berubah.
Contoh jika hari libur dan ritual keagamaan dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan penjadwalan kerja. Ketika angota-anggota kelompok dari agama yang berbeda bekerja bersama-sama, maka mungkin sekali muncul perselisihan, perpecahan dan instabilitas diantara para pekerja. Karena para pebisnis yang diwakili oleh manager harus menghormati kepercayaan religius orang lain, dan menyesuaikan praktik-praktik bisnis terhadap hambatan-hambatan relegius yang ada dibudaya-budaya lain. Untuk melakukan hal ini mereka pertama-tama harus mengetahui apa saja kepercayaan yang ada dan hambatannya.

F.Aspek-Aspek Budaya dari Teknologi
Budaya material utamanya teknologi adalah penting bagi manajemen yang bermaksud untuk melakukan investasi diluar negeri. Pemerintah-pemerintah negera asing telah semakin menjadi terlibat dalam penjualan dan pengendalian teknik. Teknologi biasa memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar baru yang berhasil, meskipun para pesaing telah berada disana. Teknologi seringkali memungkinkan perusahaan untuk memperoleh kondisi-kondisi yang unggul untuk investasi luar maupupun dalam negeri.
Teknologi dari suatu masyarakat adalah bauran pengetahuan yang dapat digunakan, diterapakan oleh masyarakat dan diarahkan kepada pencapaian tujuan –tujuan ekonomi dan budaya. Teknologi adalah signifikan dalam upaya bagi negara-negara berkembang untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan merupakan faktor vital dalam strategi persaingan perusahaan-perusahaan multinasional.
Teknologi sangat penting bagi perusahaan multinasional karena beberapa alasan antara lain:
a)Keunggulan teknologi memungkinkan perusahaan menjadi kompetitif atau bahkan memegang kepemimpinan didalam pasar dunia.
b)Keunggulan teknologi dapat dijual (dengan lisensi atau kontrak manajemen) atau dapat dilembagakan dalam bentuk produk-produk perusahaan.
c)Keunggulan teknologi dapat memberikan kepada perusahaan kepercayaan untuk memasuki pasar luar negeri, bahkan apabila perusahaan-perusahaan lain telah berdiri diluar negeri.
d)Keunggulan teknologi memungkinkan perusahaan untuk memperoleh syarat-syarat investasi luar negeri yang lebih baik dari biasanya karena pemerintah tuan rumah menginginkan teknologi yang hanya dimiliki perusahaan tersebut (misalnya izin mendirikan cabang yang dimiliki penuh disebuah Negara yang pemerintah normalnya memaksakan usaha patungan dengan mayoritas lokal).
e)Keunggulan teknologi dapat memungkinkan suatu perusahaan dengan suatu posisi ekuitas minoritas untuk mengendalikan usaha patungan, danmengengapnya sebagai pasar yang telah dikuasai untuk input setengah jadi yang diproduksi oleh perusahaan.
f)Keunggulan teknologi dapat pembagian kerja internasional.
g)Keunggulan teknologi menyebabkan perusahaan-perusahaan besar memebentuk aliansi-aliansi kompetitif dimana tiap-tiap mitar berbagi teknologi serta biaya penelitian dan pengembangan yang tinngi. Ini dikenal strategic technology leveraging, yaitu konsep penggunaan teknologi eksternal untuk pelengkap bukan sebai pengganti teknologi internal.
Dualisme teknologi adalah keberadaan system produksi yang mengguanakan teknologi maju dan menggunakan teknologi primitif secara berdampingan. Sedangakan teknologi tepat guna adalah teknologi (maju, menengah atau primitive) yang paling sesuai dengan masyarakat untuk digunakan dalam proses produksi atau operasi. Efek bomerang adalah bila teknologi yang dijual kepada perusahaan-perusahaan dinegara lain digunakan untuk memproduksi barang-barang yang bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh penjual teknologi.


Industry teknologi informasi sedang berubah dengan kecepatan yang membingungkan bagi eksekutif perusahaan. Mengelola banjrinya data yang tesedia secara elektronik merupakan suatu tantangan , tetapi menangkap informasi dari data transaksi misalnya, menawarkan peluang yang menguntungkan untuk menambang data guna menentukan tren. Karena itu para pelaku bisnis harus mengikuti perubahan-perubahan teknologi-teknologi informasi untuk menghindari ketertinggalan dari para pesaingnya.
Internet memungkinkan para perusahaan-perusahaan bersaing dipasar global, suatu fakta yang memberikan peluang baru bagi beberapa perusahaan dan persaingan baru bagi perusahaan lainnya. Para pelaku bisnis dapat menangkap dari data transaksi memiliki keunggulan yang signifikan atas mereka yang tidak dapat melakukannya. Industry perdagangan ritel berpendapat bahwa kemampuan ini merupakan alas an utama bagi keberhasilan Wal-Mart.
Pengaruh budaya terhadap manajemen internasional
Dalam keseluruhan masa, pengaruh kebudayaan bagi manajemen internasional adalah digambarkan dengan kepercayaan dan perilaku dasar. Berikut contoh spesifik dimana budaya masyarakat dapat secara langsung mempengaruhi pendekatan manajemen internasional:
a.Sentralisasi vs Desentralisasi pembuatan keputusan. Di beberapa masyarakat, semua keputusan organisasional dibuat oleh manajer tingkat atas, sedangkan keputusan ini disebar melalui perusahaan dan manajer tingkat menengah dan bawah secara aktif berpartisipasi dan membuat keputusan kunci.
b.Keselamatan vs resiko. Dari beberapa masyarakat, pembuat keputusan organisasional biasanya enggan untuk mengambil resiko dan mendapat banyak kesulitan di dalam kondisi yang tidak menentu, di sisi lain pengambilan resiko dianjurkan, dan pembuatan keputusan didalam kondisi yang tidak menentu itu umum.
c.Penghargaan individual vs penghargaan kelompok. Di dalam beberapa Negara, anggota yang melakukan kerja dengan bagus, secara individual akan mendapat bonus dan komisi, sedangkan dinegara lain norma budaya membutuhkan penghargaan kelompok dan penghargaan individu tidak disetujui.
d.Prosedur informal vs formal prosedur. Di beberapa masyarakat, kebanyakan diselesaikan melalui pengertian yang informal. Sedangkan, prosedur formal diatur seterusnya dan diikuti secara kaku
e.Kesetiaan rendah vs kesetiaan rendah organisasi. Di beberapa masyarakat, masyarakat di identifikasi sangat kuat terhadap organisasinya atau majikannya. Sedangkan di sisi lain masyarakat berpihak kepada pekerjaan di kelompoknya, seperti mekanik.
f.Kerjasama vs Kompetisi. Beberapa masyarakat menganjurkan untuk bekerja sama antara orang-orang, yang lainnya berkompetisi dengan orang-orang.
g.Jangka pendek vs jangka panjang. Beberapa Negara memfokuskan pada jangka pendek, seperti tujuan jangka pendek keuntungan dan efisiensi, yang lain lebih focus pada jangka panjang, seperti tujuan jangka panjang, seperti pasar modal dan pengembangan teknologi.
h.Stabilitas vs inovasi. Budaya dari beberapa Negara menganjurkan untuk stabilitas dan ketahanan dalam perubahan. Budaya yang lain mengambil nilai-nilai yang tinggi dari inovasi dan perubahan.

6.     KEBIJAKAN PEMERINTAH
Dalam upaya peningkatan kehidupan ekonomi, individu, dan anggota masyarakat tidak hanya tergantung pada peranan pasar melalui sektor swasta. Peran pemerintah dan mekanisme pasar (interaksi permintaan dan penawaran pasar) merupakan hal yang bersifat komplementer (bukan substitusi) dengan pelaku ekonomi lainnya.
Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi penting dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
·         § Fungsi Stabilisasi, yakni fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan, dan keamanan.
·         § Fungsi Alokasi, yakni fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa publik seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
·         § Fungsi Distribusi, yakni fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.
Perlunya peran dan fungsi pemerintah dalam perekonomian, yaitu sebagai berikut:
ü  Pembangunan ekonomi dibanyak negara umumnya terjadi akibat intervensi pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi pemerintah diperlukan dalam perekonomian untuk mengurangi dari kegagalan pasar (market failure) seperti kekakuan harga monopoli dan dampak negatif kegiatan usaha swasta contohnya pencemaran lingkungan.
ü  Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat pemerintah. Aturan ini memberikan landasan bagi penerapan aturan main, termasuk pemberian sanksi bagi pelaku ekonomi yang melanggarnya. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak dapat menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi pemerintah mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar.
Kegagalan pasar (market failure) adalah suatu istilah untuk menyebut kegagalan pasar dalam mencapai alokasi atau pembagian sumber daya yang optimum. Hal ini khususnya dapat terjadi jika pasar didominasi oleh para pemasok monopoli produksi atau konsumsi dan sebuah produk mengakibatkan dampak sampingan (eksternalitas), seperti rusaknya ekosistem lingkungan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, negara atau pemerintah memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama yang berkaitan dengan penyediaan barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut sangat diperlukan masyarakat dan disebut sebagai kebutuhan publik. Kebutuhan publik meliputi dua macam barang, yaitu barang dan jasa publik dan barang dan jasa privat. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
·         Barang dan jasa publik adalah barang dan jasa yang pemanfaatannya dapat dinikmati bersama. Contoh barang dan jasa publik yaitu jalan raya, fasilitas kesehatan, pendidikan, transportasi, air minum, dan penerangan. Dengan pertimbangan skala usaha dan efisiensi, negara melakukan kegiatan ekonomi secara langsung sehingga masyarakat dapat lebih cepat dan lebih murah dalam memanfaatkan barang dan jasa tersebut.
·         Barang dan jasa privat adalah barang dan jasa yang diproduksi dan penggunaannya dapat dipisahkan dari penggunaan oleh orang lain. Contoh : pembelian pakaian akan menyebabkan hak kepemilikan dan penggunaan barang berpindah kepada orang yang membelinya. Barang ini umumnya diupayakan sendiri oleh masing-masing orang.
Selain itu, peran penting pemerintah baik secara langsung dan tidak langsung didalam di dalam kehidupan ekonomi adalah untuk menghindari timbulnya eksternalitas, khususnya dampak sampingan bagi lingkungan alam dan sosial. Pada umumnya sektor pasar (sektor swasta) tidak mampu mengatasi dampak eksternalitas yang merugikan seperti pencemaran lingkungan yang timbul karena persaingan antar lembaga ekonomi. Misalnya, sebuah pabrik tekstil yang berada dalam pasar persaingan sempurna. Menurut standar industri yang sehat, pabrik tersebut seharusnya membangun fasilitas pembuangan limbah. Akan tetapi, mereka membuangnya kesungai. Jika pemerintah tidak mengambil tindakan tegas, dengan memaksa pabrik tersebut membangun fasilitas pembuangan limbah pabrik akan semakin banyak penduduk yang merasa dirugikan atas limbah atau polusi yang diakibatkan adanya kegiatan dalam pabrik tersebut. Selain memberi peringatan kepada tersebut, pemerintah juga mengenakan pajak polusi untuk mendanai kerugian-kerugian yang lain.
Pada intinya, pemerintah ikut serta dalam kegiatan perekonomian supaya menanggulangi kegagalan pasar sehingga tidak adanya eksternalitas yang merugikan banyak pihak. Adapun bentuk dari peran pemerintah yakni dengan melakukan intervensi baik secara langsung maupun tidak langsung. Dibawah ini merupakan penjelasannya :
·         Intervensi Pemerintah dalam Perekonomian
Untuk mengatasi kegagalan pasar (market failure) seperti kekakuan harga, monopoli, dan eksternalitas yang merugikan maka peran pemerintah sangat diperlukan dalam perekonomian suatu negara. Peranan ini dapat dilakukan dalam bentuk intervensi secara laungsung maupun tidak langsung. Berikut adalah intervensi pemerintah secara langsung dan tidak langsung dalam penentuan harga pasar untuk melindungi konsumen atau produsen melalui kebijakan penetapan harga minimum (floor price) dan kebijakan penetapan harga maksimum (ceiling price).
1.     a. Intervensi Pemerintah secara Langsung
1.     1. Penetapan Harga Minimum (floor price)
Penetapan harga minimum atau harga dasar yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk melindungi produsen, terutama untuk produk dasar pertanian. Misalnya harga gabah kering terhadap harga pasar yang terlalu rendah. Hal ini dilakukan supaya tidak ada tengkulak (orang/pihak yang membeli dengan harga murah dan dijual kembali dengan harga yang mahal) yang membeli produk tersebut diluar harga yang telah ditetapkan pemerintah. Jika pada harga tersebut tidak ada yang membeli, pemerintah akan membelinya melalui BULOG (Badan Usaha Logistik) kemudian didistribusikan ke pasar. Namun, mekanisme penetapan harga seperti ini sering mendorong munculnya praktik pasar gela, yaitu pasar yang pembentukan harganya di luar harga minimum. Untuk mengetahui proses terbentuknya harga minimum, dapat dilihat pada Kurva 5.1 sebagai berikut :
1.     2. Penetapan Harga Maksimum (ceiling price)
Penetapan harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi  (HET) yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan HET dilakukan oleh pemerintah jika harga pasar dianggap terlalu tinggi diluar batas daya beli masyarakat (konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga diatas harga maksimum tersebut. Contoh penetapan harga maksimum di Indonesia antara lain harga obat-obatan diapotek, harga BBM, dan tariff angkutan atau transportasi seperti tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif taksi per kilometer. Seperti halnya penetapan harga minimum, penetapan harga maksimum juga mendorong terjadinya pasar gelap.
Adapun proses Penetapan Harga Maksimum (ceiling price) dapat di lihat dalam kurva 5.2 sebagai berikut :
1.     b. Intervensi Pemerintah secara Tidak Langsung
1.     1. Penetapan Pajak
Kebijakan penetapan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengenakan pajak yang berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Misalnya untuk melindungi produsen dalam negeri, pemerintah dapat meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk barang impor. Hal tersebut menyebabkan konsumen membeli produk dalam dalam negeri yang harganya relatif lebih murah.
Adapun proses penetapan pajak dapat di lihat sebagai berikut :
1.     Pemberian Subsidi
Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam pembentukan harga pasar yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi biasanya diberikan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan penghasil barang kebutuhan pokok. Subsidi juga diberikan kepada perusahaan yang baru berkembang untuk menekan biaya produksi supaya mampu bersaing terhadap produk-produk impor. Kebijakan ini ditempuh pemerintah dalam upaya pengendalian harga untuk melindungi produsen maupun konsumen sekaligus untuk menekan laju inflasi.
Adapun proses dari pemberian subsidi dapat di lihat sebagai berikut :
·         Masalah-Masalah yang Dihadapi Pemerintah di Bidang Ekonomi
Permasalahan ekonomi tidak hanya meliputi masalah-masalah mikro seperti kekakuan harga, monopoli, dan eksternalitas yang memerlukan intervensi pemerintah. Permasalahan ekonomi juga terjadi dalam lingkup ekonomi makro yang memerlukan kebijakan pemerintah. Dinegara-negara sedang berkembang, pada umumnya terdapat tiga masalah besar pembangunan ekonomi. Ketiga masalah tersebut berkaitan dengan kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan pengangguran yang terus meningkat. Permasalahan ekonomi makro Indonesia dalam membangun negara sebenarnya tidak hanya sebatas itu. Inflasi yang tidak terkendali, ketergantungan terhadap impor dan utang luar negeri merupakan masalah pemerintah dalam bidang ekonomi makro.
Adapun penjelasannya yaitu sebagai berikut :
1.     Masalah Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu keadaan ketidakmampuan yang bersifat ekonomi (ekonomi lemah) jadi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok (kebutuhan primer) karena pendapatannya rendah. Kemiskinan terjadi karena beberapa faktor. Karena rendahnya pendapatan yang menyebabkan rendahnya daya beli. Selain itu karena rendahnya pendidikan masyarakat sehingga masyarakat tidak mendapatkan hidup yang layak.
Untuk mengatasi kemiskinan yaitu dengan cara membatu masayarakat pemerintah melakukan program ‘Program Inpres Desa Tertinggal’ atau IDT, pemberian kredit untuk para petani dan pengasuh kecil berupa ‘Kredit Usaha Kecil’ atau KUK, Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), Program Kawasan Terpadu (PKT), Program Gerakan Orang Tua Asuh (GN-OTA), Raskin, Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta program-program lainnya.
Kemiskinan merupakan masalah utama yang dihadapi pemerintah. Memang sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mengatasinya. Namun kita semua juga haruslah ikut serta dalam upaya pengentasan kemiskinan karena kita merupakan mahluk sosial yang beragama. Dimulai dari upaya kecil dan nantinya akan melakukan perubahan besar.
Solusi atas masalah kemiskinan yang dapat kita upayakan yaitu dengan dimulai dari diri sendiri, mulai detik ini, dan hingga akhir nanti. Maksudnya kalian sebagai pelajar, belajarlah dengan tekun untuk masa depan diri kalian sendiri serta nantinya akan berkembang potensi positif kalian untuk berguna bagi masyarakat. Contohnya, jika kalian belajar dengan tekun maka kalian membentuk diri sebagai pribadi yang intelektual serta berakhlak mulia. Potensi positif tersebut dapat digunakan untuk memperoleh pekerjaan yang layak sehingga pendapatan yang kalian dapatkan akan membuat kalian jauh dari kemiskinan dan pendapatan tersebut dapat kalian sisihkan untuk membantu sesama seperti membagikan sembako atau kebutuhan-kebutuhan lainnya, berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, dan lain-lain.
2. Masalah Keterbelakangan
Keterbelakangan merupakan suatu keadaan yang kurang baik jika dibandingkan dengan keadaan lingkungan lainnya. Keterbelakangan dalam hal ini maksudnya adalah ketertinggalan dengan negara lain di lihat dari berbagai aspek serta berbagai bidang.
Dilihat dari penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Indonesia masih dikategorikan sebagai negara sedang berkembang. Ciri lain dari negara sedang berkembang adalah rendahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan fasilitas umum/publik, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, rendahnya tingkat keterampilan penduduk, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, dan rendahnya produktivitas tenaga kerja, serta lemahnya tingkat manajemen usaha.
Untuk mengatasi masalah keterbelakangan tersebut, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan program pendidikan seperti wajib belajar 9 tahun dan  mengadakan pelatihan-pelatihan seperti Balai Latihan Kerja (BLK). Selain itu, melakukan pertukaran tenaga ahli, melakukan transfer teknologi dari negara-negara maju.
Masalah keterbelakangan merupakan masalah yang harus kita atasi bersama. Karena kita merupakan subjek atau obejek dari permasalahan ini. Upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan memiliki semangat ingin maju sehingga kita memiliki hasrat untuk belajar dan belajar terus. Negara kita belum dikategorikan sebagai negara maju. Kita sebagai masyarakatnya haruslah membantu pemerintah untuk mengejar ketertinggalan dari segala bidang dengan negara lain. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan IPTEK karena merupakan kunci untuk mengatasi masalah keterbelakangan. Apa yang dapat kalian lakukan untuk mengatasi keterbelakangan ? Kalian harus belajar dengan tekun. Jika kalian pintar maka kalian dapat melakukan sesuatu yang berguna seperti mengikuti olympiade mata pelajaran atau kegiatan-kegiatan lainnya yang akan mengangkat nama negara dimata dunia. Selain itu, kalian semestinya menjaga pembangunan seperti fasilitas publik yang telah dilakukan pemerintah. Jangan sampai merusaknya karena jika rusak maka akan membutuhkan biaya untuk memperbaikinya. Selain itu, pembangunan yang dilakukan pemerintah semestinya dipergunakan dengan baik jangan sampai diabaikan karena pembangunan tersebut dibangun dengan menggunakan biaya yang tidak sedikit. Contohnya seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan, tindakan anarki seperti kerusuhan, korupsi, mutu pendidikan rendah karena banyak peserta didik yang kurang memenuhi standar nilai, pelanggaran lalu lintas, dan lain-lain sehingga akan banyak hal yang dirugikan dan membutuhkan biaya untuk mengatasinya. Jadi kita sebagai warga negara yang baik semestinya membantu pemerintah supaya menjadi negara maju dengan menjadi warga negara yang tidak menjadi beban atau merugikan negara serta menjadi warga negara yang produktik sehingga dapat berguna bagi bangsa.
3. Masalah Pengangguran dan Keterbatasan Kesempatan Kerja
Pengangguran merupakan suatu kondisi kurang produktif atau pasif sehingga kurang mampu menghasilkan sesuatu. Sedangkan keterbatasan kesempatan kerja merupakan suatu keadaan kekurangan peluang untuk mendapatkan pekerjaan karena tidak dapat masuk dalam kuota atau pekerjaan yang tersedia.
Masalah pengangguran dan keterbatasan kesempatan Kerja saling berhubungan satu sama lainnya. Masalah pengangguran timbul karena adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja yang tersedia. Hal ini terjadi karena Indonesia sedang mengalami masa transisi perubahan stuktur ekonomi dari negara agraris menjadi negara industri.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka solusinya adalah dengan melaksanakan program pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian yang sesuai dengan lapangan yang tersedia, pembukaan investasi-investasi baru, melakukan program padat karya, serta memberikan penyuluhan dan informasi yang cepat mengenai lapangan pekerjaan.
Supaya kita tidak menjadi pengangguran karena kurangnya kesempatan kerja maka kita dapat berupaya secara aktif sehingga menjadi produktif yang pada akhirnya kita tidak ketergantungan pada pekerjaan yang telah tersedia. Lebih baik kita menciptakan pekerjaan yakni berwirausaha dari pada kita ketergantungan pada pekerjaan yang belum pasti kita akan dapatkan. Kalaupun kita tidak dapat menciptakan pekerjaan maka kita harus bersiap untuk bersaing dengan para pencari pekerja baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Untuk itu, kalian semestinya memanfaatkan kegiatan belajar dengan baik untuk memupuk ilmu pengetahuan serta kepribadian yang baik supya kita memiliki kompetensi atau kemampuan untuk bersaing dalam mendapatkan pekerjaan. Dalam mendapatkan pekerjaan, yang perlu diperhatikan bukan nilai dari pendidikan formal (sekolah,kuliah) dan non-formal (kursus ketrampilan,kepribadian, serta pengalaman) saja yang dijadikan bahan pertimbangan utama namun penerapan atau aplikasi dari ilmu pengetahuan yang dimiliki. Artinya percuma jika nilai tinggi di ijazah tetapi setelah diuji kembali tidak dapat membuktikannya. Maka kalian disaat ujian janganlah membiasakan mencontek atau bekerja sama supaya mendapatkan nilai yang tinggi.
4. Masalah Kekurangan Modal
Masalah kekurangan modal adalah salah satu ciri penting bagi setiap negara yang memulai proses pembangunan. Kekurangan modal tidak hanya mengahambat kecepatan pembangunan ekonomi yang dapat dilaksanakan tetapi dapat menyebabkan kesulitan negara tersebut untuk lepas dari kemiskinan.
Pemerintah banyak melakukan program-program bantuan modal salah satunya yakni PNPM MANDIRI. Selain pemerintah, badan usaha juga membantu dalam masalah kekurangan modal seperti bank, koperasi, BUMN seperti PLN dan lain-lain.
Untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan melakukan program-program yang  meningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif. Kekurangan modal dapat diatasi secara bijak dengan tidak meminjam kepada retenir. Lebih baik meminjam kepada koperasi karena koperasi jasa yang dikenakan bersifat menurun dan kita akan mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU). Kalaupun dirasa tidak akan mampu mengembalikan pinjaman maka semestinya kita berfikir kreatif dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
5. Masalah Pemerataan Pendapatan
Pemerataan pendapatan bukan berarti pendapatan masyarakat harus sama. Pemerataan pendapat supaya keadaan masyarakat semakin membaik bukan semakinrendah. Pemerataan Pendapatan merupkan upaya untuk membantu masyarakat yang ekonominya rendah supaya tidak jauh terpojok. Artinya untuk menghindari dari adanya gap atau batas antara yang kaya dan yang miskin. Jadi supaya yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin.
Ketidakmerataan pendapatan terjadi karena sebagian besar pembangunan Indonesia terkonsentrasi hanya dikota-kota besar saja. Oleh sebabitulah supaya pendapatan masyarakat merata, perlu perhatian pemerintah yang didukung oleh masyarakat untuk bersama meningkatkan pelayanan kualitas publik, meningkatkan kualitas SDM dan SDA supaya dapat mengatasi ketidakmerataan pendapatan. Penerapan pajak bagi masyarakat yang berpenghasilan tinggi lebih dicermati lagi untuk subsidi silang bagi masyarakat yang ekonominya masih rendah.
Apa yang dapat kalian lakukan untuk membantu pemerintah dalam masalah ini ? kalian semestinya memiliki sikap tenggang rasa jangan sombong. Maksudnya jika kalian memiliki rezeki lebih, berbagilah dengan lainnya. Jangan kalian sombong dengan harta yang dimiliki karena akan mengakibatkan kecemburuan sosial. Kita semestinya membantu sesama baik dengan uang, tenaga, dan pikiran supaya dapat meningkatkan pendapatannya (taraf hidupnya)
1.     Inflasi
Inflasi atau kenaikan harga umum secara terus-menerus dianggap berbahaya karena dapat menyebabkan dampak negtif seperti menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat, memburuknya distribusi pendapatan, dan mengganggu stabilitas ekonomi.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut :
a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
b.  Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
c.  Kenaikan harga barang impor
d.  Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru
e. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998. Akibatnya angka inflasi mencapai 58,5%.
Untuk mengatasi masalah inflasi salah satu caranya yakni dengan operasi pasar untuk meninjau harga supaya harga tidak terlalu tinggi dipasaran, memberikan subsidi untuk membantu masyarakat yang ekonominya masih rendah, dan menurunkan pajak untuk meringankan beban produsen dan konsumen.
1.     Ketergantungan terhadap Impor dan Utang Luar Negeri
Tingkat ketergantungan yang tinggi dari pemerintah dan sektor swasta terhadap impor dan utang luar negeri merupakan masalah pembangunan. Impor yang tinggi jelas akan mengurangi cadangan devisa negara. Jika cadangan devisa berkurang, stabilitas ekonomi nasional akan lemah. Utang luar negeri merupakan suatu masalah serius pemerintah. Jika suatu negara memiliki utang luar negeri masalah yang muncul adalah menyangkut beban utang.  Semestinya pemerintah berupaya meningkatkan pertumbuhan ekspor supaya cadangan devisa (pendapatan negara) menjadi bertambah serta mengurangi kebiasaan utang. Lebih baik memanfaatkan sumber daya yang ada secara kreatif tidak tergantung pada bantuan dari pihak luar.
Untuk mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi, pemerintah menggunakan kebijakan-kebijakan tertentu. Secara garis besar, terdapat tiga kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi makro. Kebijakan tersebut adalah sebagai berikut :
·         Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal berhubungan erat dengan kegiatan pemerintah sebagai pelaku sektor publik. Kebijakan fiskal dalam penerimaan pemerintah dianggap sebagai suatu cara untuk mengatur mobilisasi dana domestik, dengan instrumen utamanya perpajakan. Dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, kebijakan moneter dan kebijakan luar negeri belum berjalan seperti yang diharapkan. Dengan demikian, peranan kebijakan fiskal dalam bidang perekonomian menjadi semakin penting.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian pada saat kondisi yang lebih baik. Caranya yaitu mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pajak (T) dan pengeluaran pemerintah (G). Kebijakan fiskal pemerintah dapat bersifat ekspansif maupun kontraktif. Kebijakan yang bersifat ekspansif dilakukan pada saat perekonomian sedang menghadapi masalah pengangguran yang tinggi. Tindakan yang dilakukan pemerintah adalah dengan memperbesar pengeluaran pemerintah (misalnya menambah subsidi kepada rakyat kecil) atau mengurangi tingkat pajak. Adapun kebijakan fiskal kontraktif adalah bentuk kebijakan fiskal yang dilakukan pada saat perekonomian mencapai kesempatan kerja penuh atau menghadapi inflasi. Tindakan yang dilakukan adalah mengurangi pengeluaran pemerintah atau memperbesar tingkat pajak.
·         Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang digunakan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter, untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian pada kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan mengatur jumlah uang yang beredar (JUB) dan tingkat suku bunga. Kebijakan moneter tujuan utamanya adalah mengendalikan jumlah uang yang beredar (JUB).
Kebijakan moneter mempunyai tujuan yang sama dengan kebijakan ekonomi pemerintah lainnya. Perbedaannya terletak pada instrumen kebijakannya. Jika dalam kebijakan fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluaran pemerintah maka dalam kebijakan moneter Bank Sentral (Bank Indonesia) mengendalikan jumlah uang yang bersedar (JUB).
Melalui kebijakan moneter, Bank Sentarl dapat mempertahankan, menambah, atau mengurangi JUB untuk memacu pertumbuhan ekonomi sekaligus mempertahankan kestabilan harga-harga. Berbeda dengan kebijakan fiskal, kebijakan moneter memiliki selisih waktu (time lag) yang relatif lebih singkat dalam hal pelaksanaannya. Hal ini terjadi karena Bank Sentral tidak memerlukan izin dari DPR dan kabinet untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi dalam perekonomian.
Kebijakan moneter memiliki tiga instrumen, yaitu operasi pasar terbuka (open market operation), kebijakan tingkat suku bunga (discount rate policy) dan rasio cadangan wajib (reserve requirement ratio). Adapun penjelasannya sebagai berikut :
1. Operasi pasar terbuka ( open market operation )
Yaitu kebijakan pemerintah mengendalikan jumlah uang yang bredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga milik pemerintah. Di Indonesia operasi pasar terbuka dilakukan dengan menjual atau membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).
1.     Fasilitas Diskonto ( Discount Rate )
Salah satu fasilitasnya yaitu adanya tingkat bunga diskonto yang maksudnya adalah tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah atas bank-bank umun yang meminjam ke bank sentral.
Jika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah melakukan suatu cara yaitu menurunkan tingkat bunga penjaman (tingkat diskonto). Dengan tingkat bunga pinjaman yang lebih murah, maka keinginan bank-bank untuk meminjam uang dari bank sentral menjadi lebih besar, sehingga jumlah uang yang beredar bertambah dan sebaliknya.
3. Rasio Cadangan Wajib ( Reserve Requirement Ratio )
Penetapan ratio cadangan wajib juga dapat mengubah jumlah uang yang beredar. Jka rasio cadangan wajib diperbesar, maka kemampuan bank memberikan kredit akan lebih kecil dibandingkan sebelumnya.
Selain ketiga instrumen yang bersifat kuantitatif tersebut, pemerintah dapat melakukan himbauan moral (moral suasion). Misalnya untuk mengendalikan jumlah uang beredar (JUB) di masyarakat, Bank Indonesia melalui Gubernur Bank Indonesia memberi saran supaya perbankan mengurangi pemberian kredit ke masyarakat atau ke sektor-sektor tersebut.
Kebijakan moneter dapat bersifat ekspansif maupun kontraktif. Kebijakan moneter ekspansif dilakukan pemerintah jika ingin menambah jumlah uang beredar di masyarakat atau yang lebih dikenal kebijakan uang longgar (easy money policy). Sebaliknya, jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat, kebijakan moneter yang ditempuh adalah kebijakan moneter kontraktif atau yang lebih dikenal kebijakan uang ketat (tight money policy). Selain itu dalam melaksanakan kebijakan moneter, Bank Sentral dapat menggunakan tiga instrumen, yaitu operasi pasar terbuka (open market operation), kebijakan tingkat suku bunga (discount rate policy) dan rasio cadangan wajib (reserve requirement ratio).
·         Kebijakan Perdagangan Luar Negeri
Kebijakan Perdagangan Luar Negeri merupakan salah satu bagian kebijakan ekonomi makro. Kebijakan Perdagangan Luar Negeri adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang mempengaruhi struktur atau komposisi dan arah transaksi perdagangan serta pembayaran internasional. Karena merupakan salah satu bagian dari kebijakan ekonomi makro maka kebijakan perdagangan internasional bekerja sama dengan baik dengan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Tujuan dari kebijakan perdagangan luar negeri yaitu sebagai berikut :
–       Melindungi kepentingan nasional dari pengaruh negatif yang berasal dari luar negeri seperti dampak inflasi di luar negeri terhadap inflasi di dalam negeri melalui impor atau efek resesi ekonomi dunia (krisis global) pertumbuhan ekspor Indonesia.
–       Melindungi industri nasional dari persaingan barang-barang impor.
–       Menjaga keseimbangan neraca pembayaran sekaligus menjamin persediaan valuta asing (valas) yang cukup, terutama untuk kebutuhan impor dan pembayaran cicilan serta bunga utang luar negeri.
–       Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.
–       Meningkatkan kesempatan kerja.
Kebijakan perdagangan luar negeri terbagi menjadi dua macam, yaitu :
–       Kebijakan Pengembangan atau Promosi Ekspor
Tujuan Kebijakan Pengembangan atau Promosi Ekspor adalah untuk mendukung dan  meningkatkan pertumbuhan ekspor. Tujuan kebijakan ini dapat dicapai dengan berbagai kebijakan, antara lain kebijakan perpajakan dalam berbagai bentuk, misalnya pembebasan atau keringanan pajak ekspor dan penyediaan fasilitas khusus kredit perbankan bagi eksportir.
–          Kebijakan Proteksi atau Kebijakan Impor
Kebijakan Proteksi atau Kebijakan Impor bertujuan untuk melindungi industry di dalam negeri dari persaingan barang-barang impor. Kebijakan proteksi dapat diterapkan dengan berbagai instrumen, baik yang berbentuk tarif maupun non tarif. Proteksi-proteksi yang dilakukan dengan tidak menggunakan tarif disebut non-tariff barriers. Hambatan yang termasuk ke dalam hambatan non-tarif, antara lain kuota, subsidi, diskriminasi harga, larangan impor, premi, dan dumping.
Pada intinya, masalah-masalah dalam bidang ekonomi yang dihadapi pemerintah bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi kita sebagai warga negara yang baik semestinya ikut membantu dalam mengatasinya. Banyak cara yang dapat diupayakan dimulai dengan melakukan program-program serta kebijakan-kebijakan. Hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa kerja sama masyarakatnya. Untuk itu, masyarakat semsetinya sudah dapat memposisikan dirinya untuk membantu supaya pembangunan yang dilakukan pemerintah tersebut berjalan dengan baik dengan cara tidak menjadi beban atau kendala bagi pemerintah.


2 komentar:

  1. Bagus Blognya
    Isinya juga bagus, walau banyak yang cerita yang terpisah pisah dan lumayan panjang.

    Tulisannya jangan panjang - panjang agar tidak menakutkan yang membacanya, cukup 3-4 halaman.

    Terus di tingkatan kemampuan menulis ide, gagasa, dan pemikiran

    Orang Belajar Itu Adalah Orang Yang Cerdas dan Hebat

    BalasHapus
  2. iya pak terimakasih, saya akan lebih banyak belajar lagi :-)

    BalasHapus