STRATEGI PENGUATAN EKONOMI MIKRO
1. Latar
Belakang
Kejenuhan bekerja
kantoran memotivasi Wynda Mardio untuk membuka bisnis pribadi. Didampingi oleh
sang suami, kelelahan karena harus bekerja untuk orang lain kemudian
mendorongnya untuk merintis sebuah restoran steik yang terletak di bilangan
Radio Dalam, Jakarta Selatan. Keinginan Wynda yang begitu besar untuk
berwirausaha membuat ia rela meninggalkan karirnya di media massa yang sudah
dijalani selama sepuluh tahun. Tak sia-sia, restoran Steak Hotel by Holycow! miliknya ini kini telah memiliki 3
cabang di Jakarta dalam kurun waktu dua tahun. Simak cuplikan wawancara
Netpreneur dengan Wynda Mardio berikut ini.
Netpreneur (N): Apa yang memotivasi Wynda untuk berwirausaha?
Wynda (W): Tahun 2010, saya mengalami kejenuhan dan kelelahan yang berlebih
menjadi pegawai kantoran. Saya bekerja sebagai karyawan di sebuah media selama
sepuluh tahun. Saat itu, saya merasa sangat lelah dan memutuskan untuk berhenti
kerja. Saya mendiskusikan hal ini dengan suami saya. Sebelum menikah, saya dan
suami saya memang berencana untuk membuka sebuah restoran kecil dengan jumlah
konsumen yang tidak terlalu banyak, namun loyal terhadap restoran kami. Kami
pun berniat untuk melayani konsumen secara langsung di restoran kecil tersebut.
Ketika isu pengunduran diri saya sebagai karyawan kantoran ini mencuat, saya
pun menyampaikan ide untuk merealisasikan rencana membangun restoran kecil itu
bersama suami. Tak disangka, suami saya menyetujuinya.
N: Dari mana Wynda mendapatkan modal awal?
W: Modal pribadi. Saya mengumpulkan uang dari tabungan, tunjangan karyawan dari
kantor tempat saya bekerja, serta dari gaji pokok suami saya yang bekerja di
bidang periklanan. Waktu itu, bisa dibilang saya pontang-panting mengumpulkan
modal, mengingat kini saya tidak lagi mendapatkan gaji tetap sebagai karyawan.
Artinya, sumber pendapatan tetap satu-satunya adalah dari pekerjaan suami saya.
Belum lagi saat itu saya adalah seorang ibu dengan satu orang anak yang masih
kecil. Tapi toh karena niat untuk berwirausaha sangat kuat, saya tetap ingin
membuka restoran. Akhirnya saya buat kesepakatan dengan suami. Suami saya tetap
bekerja kantoran, sementara saya berwirausaha.
N: Bagaimana cerita awal Wynda membuka bisnis restoran?
W: Saya dan suami saya benar-benar mengerjakan semuanya sendiri. Kami berjalan
kaki menelusuri Jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan untuk mencari lokasi
mendirikan restoran. Kami memilih daerah tersebut karena selain dekat dengan
rumah, Radio Dalam menjadi daerah wisata kuliner di malam hari. Saat itu, kami
berjalan kaki dari satu pintu ke pintu lain, mengetuk pintu setiap bangunan dan
rumah yang kira-kira bisa disewa untuk berjualan. Banyak orang bereaksi negatif
terhadap kehadiran kami. Kami dimarahi, dianggap pengganggu, bahkan tidak
dihiraukan sama sekali. Sampai akhirnya kami menemukan sebuah bengkel dengan
garasi yang strategis untuk tempat berjualan. Kami bertemu dengan pemilik
bengkel tersebut dan ia pun tidak keberatan jika kami menyewa garasinya untuk
berjualan makanan. Waktu awal pun, restoran kami hanya berbentuk tenda awning,
bukan bangunan permanen. Jadi, setiap hari kami harus bongkar-pasang tenda
tersebut sebelum berjualan.
N: Kapan restoran Steak Hotel by Holycow! buka untuk
pertama kalinya?
W: Tanggal 15 Maret 2010. Tanggal pembukaan perdana itu bertepatan dengan ulang
tahun suami saya. Sengaja saya samakan tanggalnya agar gampang diingat. Sebelum
acara pembukaan perdana, saya dan suami melakukan promosi dengan cara membangun stand di berbagai acara bazaar. Saya berpikir, jika
saya langsung mengadakan peluncuran perdana, orang tidak akan tahu. Maka, saya
melakukan promosi dulu melalui stand. Pada tanggal 15 Maret 2010, saya
mengundang teman-teman dan keluarga untuk datang. Orang-orang yang menghadiri
pembukaan perdana Steak Hotel by Holycow! memang orang-orang
yang sengaja saya undang untuk hadir.
N: Ada kejadian menarik saat pembukaan perdana Steak Hotel by
Holycow!?
W: Ada. Ternyata, tamu yang hadir tidak hanya dari kalangan teman dan keluarga yang
saya undang. Ada sekitar sepuluh orang pengunjung biasa yang datang ke restoran
saya. Alhasil, saya kewalahan mempersiapkan pesanan karena staf saya hanya
berjumlah lima orang. Belum lagi cuaca sangat tidak mendukung saat itu. Hujan
deras menyebabkan tenda awningrestoran saya bocor.
Pokoknya, ketika itu situasinya sangat chaos. Saya meminta maaf
kepada para pengunjung karena ketidaknyamanan yang mereka alami. Untungnya,
mereka mau mengerti.
N: Apa yang terjadi setelah hari yang chaostersebut?
W: Walaupun pembukaan perdananya terbilang ricuh, ternyata para pengunjung yang
datang di hari pertama tersebut menyukai steik buatan saya. Tanpa disangka,
mereka “ngoceh” kepada orang lain bahwa Steak Hotel
by Holycow!memiliki steik bercita rasa tinggi dengan harga yang masuk akal. Pengunjung
pun berdatangan dengan tak henti. Pada hari ketiga, saya sudah menambah 2
karyawan sebagai staf saya.
N: Bagaimana bisa memiliki 3 cabang dalam waktu 2 tahun?
W: Tahun 2012 memang tahun yang “gila-gilaan” bagi saya. Saya berprinsip untuk
membuka cabang sebanyak mungkin sebagai amunisi saya berbisnis steik. Awal
tahun 2012 saya merenovasi cabang Radio Dalam. Pertengahan 2012, saya membuka
cabang di Kemang. Penghujung tahun, Steak Hotel
by Holycow! Sabang didirikan. Sebenarnya, saya pernah membuka cabang juga di Singapura.
Namun karena rumitnya permasalahan regulasi antar negara, saya pun memutuskan
untuk menutupnya.
N: Tidak merasa takut saat harus memulai bisnis dari nol?
W: Takut? Banget. Sewaktu saya menjadi
karyawan kantoran, saya mendapatkan gaji tetap. Entah saya bekerja keras atau
bekerja santai, saya pasti menerima gaji di akhir bulan. Berbeda dengan bisnis
pribadi. Penghasilan yang didapat jumlahnya tidak tetap dan tidak pasti. Ketika
saya berhenti bekerja kantoran, keuangan keluarga seperti pincang karena
kehilangan sebagian besar sumber penghasilan.
N: Lalu kenapa tetap mau berwirausaha?
W: Saya harus naik level. Waktu itu, usia saya masih tergolong muda. Saya tidak
mau baru memulai bisnis di usia 40an. Sudah terlalu terlambat bagi saya jika
baru berbisnis di usia tersebut. Saya berpikir, kalaupun langkah berwirausaha
ini adalah keputusan yang salah, paling tidak saya sudah mencoba. Istilahnya,
saya tidak mati penasaran. Kalau tidak segera direalisasikan, maka berbisnis
pribadi ini hanya sekedar wacana saja. Maka mau tidak mau ya memang harus
bergerak, harus segera membuka bisnis saat itu juga.
N: Adakah komentar negatif dari orang-orang terdekat mengenai keputusan
berwirausaha?
W: Banyak. Mereka bertanya, “Lo yakin? Ngapain sih buka bisnis segala?
Aneh-aneh aja, deh.” Orang tua saya juga khawatir, apalagi waktu itu saya baru
memiliki anak. Kemudian saya yakinkan kepada mereka bahwa saya ingin berbisnis
mumpung saya masih muda. Lagipula, suami saya kan tetap bekerja kantoran juga.
Saya jelaskan juga, memperoleh uang dari bekerja kantoran dan dari usaha
pribadi rasanya berbeda. Lebih puas mendapat uang dari berwirausaha.
N: Kenapa memilih makanan jenis steik?
W: Saya dan suami memang penggemar steik. Ke manapun kami pergi, pasti kami
mencari makanan steik. Kami menyimpulkan, steik enak pasti harganya mahal. Jika
murah, rasa steik itu pasti murah. Akhirnya, kami berinisiatif untuk menyajikan
steik yang enak dengan harga yang affordable. Saat pertama kali
buka, saya sendiri yang menjadi koki di Steak Hotel
by Holycow!. Sekarang, staf saya yang menyajikan steik, walaupun peracikan bumbunya
tetap ditangani oleh saya. Saya meracik bumbu dengan teknik trial-and-error alias coba-coba berbagai resep karena
saya tidak memiliki latar belakang pendidikan kuliner, sampai saya menemukan
ramuan yang pas.
N: Bagaimana strategi memproduksi steik yang lezat dengan harga affordable?
W: Saya melakukan alokasi anggaran. Ada penghematan seperti listrik atau biaya
pemasaran. Yang jelas, saya tidak mau mengurangi bahan baku dan bahan penunjang
produk. Jika ada bahan yang dikurangi, rasa steik pasti akan berubah. Ini akan
mengecewakan konsumen.
N: Apa filosofi di balik nama Steak Hotel by Holycow!?
W: Saya adalah penggemar film Warkop DKI. Hotel adalah tempat yang sering
muncul dalam film tersebut. Jika para pemerannya sedang berada di restoran
hotel, mereka akan memesan makanan yang paling enak yang dimiliki restoran itu.
Di setiap film, makanan yang disajikan sebagai makanan terlezat adalah steik.
Inilah kenapa saya memberikan label “steak hotel”, yaitu untuk menciptakan
kesan bahwa steak hotel adalah makanan terlezat. Selain itu, saya ingin sebuah
nama restoran yang lucu, unik, aneh, catchy, namun gampang
diingat. Dalam tata bahasa Inggris, kata “holy” adalah sebuah language of expression yang sering diucapkan orang ketika
dirinya terkejut, seperti pengucapan kata “oh my God”. Akhirnya saya plesetkan
menjadi “holycow”. Jika diterjemahkan secara bebas, Steak Hotel by Holycow! artinya “Astaga! Steik ini lezat
sekali”.
N: Wynda menyebut outlet Steak Hotel by Holycow! sebagai
“TKP” atau “Tempat Karnivora Pesta”. Mengapa menggunakan jargon-jargon semacam
itu?
W: Itu ide suami saya. Ia bekerja di dunia periklanan, artinya ia tahu banyak
soal marketing. Untuk pemasaran, jargon-jargon yang baru dan menarik seperti
“tempat karnivora pesta” tersebut bisa menaikkan penjualan. Jadi, ketika orang
mendengar kata TKP, mindset yang terbentuk adalah
outlet milik Steak Hotel by Holycow!.
N: Bagaimana sistem operasional sehari-hari di Steak Hotel by
Holycow!?
W: Di awal bisnis, semua pesanan diolah secara manual. Sekarang, pesanan diolah
dengan bantuan mesin. Selain itu, saya memiliki pos-pos tertentu, misalnya
bagian marketing, bagian keuangan, bagian pemasaran, dan seterusnya. Bagi saya,
bisnis akan lebih mudah dijalankan jika ada standard
operating procedure atau SOP. SOP inilah yang mengatur kerja harian di
restoran ini, mulai dari masuknya bahan baku, penyimpanan daging, pengolahan,
hingga cara penyajian kepada konsumen. Dengan SOP, saya lebih mudah melakukan
kontrol. Bahan baku memang merupakan produk impor. Steik adalah makanan khas
luar negeri, jadi ya bahan baku yang terbaik memang dari luar negeri. Namun ada
juga beberapa bahan yang menggunakan produk lokal, misalnya sayuran.
N: Dari mana supplier Steak Hotel by Holycow!?
W: Saya memasok daging dari Australia. Desember 2012 lalu, saya melakukan riset
kecil-kecilan tentang pemasok saya. Saya mengunjungi peternakan sapi di sana.
Ketika sampai sana, saya terkejut. Peternakan di sana dikelola dengan baik,
bersih, tidak bau, dan memiliki sistem sterilisasi sehingga mencegah
perkembangan bakteri. Ini penting diketahui oleh konsumen bahwa mereka
mengkonsumsi produk dari pemasok yang berkualitas baik.
N: Strategi apa yang diterapkan sehingg akun Twitter @Holycow_Radal bisa
mencapai hampir 10.000 followers?
W: Ide awal menggunakan Twitter untuk promosi datang dari suami saya. Saat itu,
saya tidak punya anggaran untuk melakukan promosi atau pemasaran. Setelahnya,
tugas saya adalah bagaimana membuat konsumen puas dengan hidangan yang mereka
makan di restoran. Ketika mereka puas, mereka akan menulis tweet yang merekomendasikan Steak Hotel by Holycow! Rekomendasi yang baik ini kemudian
memicu orang untuk mem-follow akun @Holycow_Radal.
Jadi kuncinya, buatlah konsumen puas dengan produk yang disajikan restoran.
N: Apa strategi pemasaran yang dilakukan?
W: Ketika Steak Hotel by Holycow! sudah berkembang seperti
sekarang, pemasaran dilakukan dengan publikasi lewat media sosial dan media
massa seperti majalah, radio, televisi, dan media online.
N: Efektifkah berpromosi lewat media sosial?
W: Sangat efektif. Di awal Steak Hotel by Holycow! berdiri, seratus persen
konsumen datang karena tahu dari Twitter. Kini, 50 persen konsumen tahu Steak Hotel by Holycow! dari media offline, sementara sisanya
dari media sosial.
N: Berapa persen keuntungan yang Wynda ambil dari penjualan steik?
W: Tidak tinggi, maksimal 25 persen saja. Ini relatif rendah dibanding bisnis
makanan pada umumnya. Saya lebih mengejar penjualan produk yang tinggi
ketimbang profit yang besar. Karena inilah harganya bisa affordable.
N: Bagaimana strategi menghadapi kompetitor?
W: Saya tidak ambil pusing dengan apa yang dilakukan kompetitor. Yang penting,
saya dan staf saya berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan bisnis. Saya
percaya, rezeki sudah diatur oleh Tuhan. Daripada memikirkan kompetitor, lebih
baik saya memikirkan cara memaksimalkan segala hal yang saya punya agar bisnis
berkembang. Intinya, do the best we can.
N: Bagaimana menghadapi kendala dalam berbisnis pribadi?
W: Yang namanya daily problems itu pasti ada.
Kuncinya adalah mencari solusi dari kendala itu secepatnya. Jangan terlalu lama
berkubang dalam masalah karena bisa menyebabkan kemunduran bisnis. Selesaikan
masalah secara tenang dan sistematis. Percayalah bahwa semua masalah pasti
memiki solusi.
N: Pernah terpikir untuk menyerah dalam berwirausaha?
W: Belum, mudah-mudahan tidak. Saya harus selalu optimis, selalu berjuang, dan
tidak mudah menyerah.
N: Siapa yang motivator Wynda dalam berbisnis?
W: Karyawan saya sendiri. Mereka semua adalah karyawan loyal yang
menggantungkan hidupnya kepada saya. Ada 65 orang lebih yang nasibnya
ditentukan oleh bisnis yang saya jalani ini. Jika saya menyerah, bagaimana
nasib mereka dan keluarganya? Oleh karena itu, saya tidak boleh menyerah.
N: Bagaimana Wynda memandang para karyawan dalam bisnis ini?
W: Bagi saya, karyawan adalah aset dalam bisnis. Jika karyawan bekerja dengan
baik, maka bisnis akan maju. Jika karyawan bekerja dengan buruk, bisnis akan
mengalami kemunduran. Itulah mengapa karyawan adalah aset yang perlu dijaga
dengan baik. Kita tidak boleh memandang karyawan sebagai orang yang bisa
diperlakukan semena-mena hanya karena kita membayar mereka.
N: Bagaimana cara Wynda membuat karyawan loyal terhadap bisnis ini?
W: Saya sebisa mungkin membuat bisnis saya sebagai sebuah keluarga bagi para
karyawan. Tiap karyawan adalah bagian dari keluarga besar Steak Hotel by Holycow!. Karena dulu saya pernah menjadi
karyawan, saya jadi tahu tentang apa yang membuat seseorang nyaman berada di
sebuah perusahaan. Buat saya, penghargaan tidak harus selalu diberikan dalam
bentuk uang. Acara kebersamaan seperti outing dan pemberian jaminan sosial
pekerjaan juga termasuk ke dalam penghargaan atas hasil kerja karyawan.
N: Ada rencana untuk membuka cabang Steak Hotel by Holycow! lainnya?
W: Pastinya. Saya ingin bisnis ini berkembang selama ada kesempatan. Jika ada
rezeki, pasti cabang lain akan dibangun. Lagipula, saya ingin bisnis saya
berguna bagi masyarakat. Semakin banyak cabang yang dibuka, semakin banyak
kesempatan pekerjaan bagi orang lain. Saya percaya, semakin banyak karyawan
yang bekerja di Steak Hotel by Holycow!artinya semakin banyak
orang yang mendoakan agar bisnis saya ini berjalan sukses. Sedikit-banyak, saya
ingin berkontribusi kepada masyarakat.
N: Apa target yang ingin dicapai Wynda untuk ke depannya?
W: Dalam jangka pendek, saya ingin membuka semakin banyak TKP. Dalam jangka
panjang, saya harap Steak Hotel by Holycow! sudah memiliki banyak
sekali TKP dengan sistem kerja yang baik, sehingga bisnis ini tidak hanya
berkembang, melainkan juga bisa stabil.
N: Apa tips bagi para calon wirausahawan yang ingin memulai bisnis pribadi?
W: Mulailah sesegera mungkin. Yang penting, mulai saja dulu bisnisnya. Jangan
hanya sebatas wacana saja. Kalau sudah terjun langsung, apapun kendalanya pasti
bisa diusahakan mencari solusi secara maksimal. Ingatlah prinsip “the power of kepepet”.Artinya, ketika menghadapi kendala,
pasti mau tidak mau dipaksa untuk mencari solusinya. Ibarat ketika kita dikejar
anjing. Dalam keadaan normal, kita belum tentu bisa meloncat tinggi. Namun
ketika kita terpaksa meloncat karena dikejar anjing, pagar setinggi 5 meter pun
pasti bisa dilompati. Bisnis pribadi pun seperti itu. Kita harus terjun
langsung, menghadapi kendala juga secara langsung, dan dipaksa untuk mencari
jalan keluar. Dengan begitu, kita memiliki mental pejuang dan pantang menyerah
dalam berbisnis.
2. STRATEGI PASAR
Berbicara mengenai strategi pemasaran, tentunya tidak bisa lepas
dari kreativitas para pelaku usaha. Beragam cara maupun strategi dipilih para
pelaku usaha untuk mendapatkan perhatian dari calon konsumennya. Bahkan, tidak
sedikit dari mereka yang memilih beberapa cara ekstrim untuk menarik simpati
para konsumen.
Kira-kira, strategi pemasaran apa saja
yang bisa Anda tiru dari para pengusaha yang sukses memasarkan produk
unggulannya?
Berikut adalah lima strategi pemasaran kreatif
yang bisa Anda jalankan untuk mendapatkan banyak pelanggan.
1. Ciptakan
sesuatu yang berbeda
Ketika yang lainnya mulai seragam, Anda pun harus tampil beda untuk mendapatkan
perhatian khusus dari para konsumen. Contohnya saja seperti kesuksesan strategi
pemasaran yang dijalankan restoran “Steak Kiloan” di Jakarta Timur, dimana
mereka menjual steak berdasarkan berat daging (per kilogram), sehingga para
pengunjung bisa memilih sendiri daging sapi yang akan mereka santap dan
menyesuaikan ukurannya dengan perut serta kondisi kantong dompet masing-masing.
Dengan konsep pemasaran yang terbilang unik (pertama di Indonesia) ini, tidak
heran bila restoran Steak Kiloan tersebut selalu ramai dikunjungi konsumen dan
mendatangkan omset penjualan yang cukup besar setiap harinya.
2. Menawarkan
pemasaran kreatif melalui situs pertemanan
Merealisasikan ide pemasaran unik ternyata tidak hanya melalui dunia nyata
saja. Namun Anda juga bisa menawarkan pemasaran kreatif melalui situs
pertemanan (jejaring sosial) yang bisa
dijangkau seluruh konsumen dengan mudah dan murah menggunakan jaringan
internet. Bila restoran Steak Kiloan memberikan kebebasan bagi para konsumen
untuk memilih ukuran daging sesuai dengan selera, pelaku bisnis Steak Hotel
Holycow lebih memanfaatkan twitter untuk mempromosikan restorannya. Caranya
yaitu dengan memberikan satu porsi tiramisu gratis pada setiap pelanggan yang
mention @holycowsteak dalam tweetnya. Strategi tersebut cukuplah sukses,
sehingga wajar adanya bila setiap hari para konsumen rela mengantri untuk
menikmati seporsi steak hotel ala Holycow dan mendapatkan tiramisu gratis dari
aktivitas mention yang mereka lakukan.
3. Rangkul
beberapa kalangan untuk menjadi Brand Ambassador Anda
Tak bisa kita pungkiri bila kehadiran Brand Ambassador menjadi salah satu alat promosi yang
cukup efektif. Dalam hal ini, tentunya Anda tidak harus menyewa artis terkenal
dengan bayaran yang sangat mahal, namun Anda bisa memanfaatkan tokoh masyarakat
ataupun orang-orang di sekitar Anda yang sekiranya memiliki prestasi cukup
bagus sebagai duta produk Anda. Misalnya saja dengan menggandeng para atlet
lokal, para pelajar yang
memenangkan olimpiade sains tingkat dunia, dan lain sebagainya.
4. Libatkan
peran aktif para konsumen
Selain menggandeng beberapa public figuresebagai brand ambassador
produk Anda, selanjutnya Anda juga bisa melibatkan para konsumen untuk berperan
aktif dalam menjalankanstrategi promosi. Contohnya saja seperti
strategi promosi produk kosmetik Pond’s melalui program promosinya Pond’s
Make it Happen, sang produsen ingin membangun loyalitas konsumen dengan
mengajak mereka untuk bisa mewujudkan mimpi atau cita-citanya bersama produk
Pond’s.
5. Jadilah
solusi bagi permasalahan konsumen Anda
Ketika memasarkan produk ataupun jasa, yang terpenting adalah pahami kebutuhan
konsumen dan jadilah solusi bagi permasalahan yang mereka hadapi. Strategi
seperti ini bisa Anda lihat dari iklan produk baru Unilever “Pure
it” (pemurni air) untuk
keluarga yang menggunakan teknologi canggih, sehingga bisa menghasilkan air
minum yang aman dikonsumsi tanpa perlu membutuhkan bahan bakar gas maupun
listrik.
Melalui terobosan baru yang Anda
ciptakan, tidak menutup kemungkinan bila kedepannya para konsumen akan tertarik
dengan produk yang Anda tawarkan dan semakin loyal dengan perusahaan yang Anda
jalankan. Semoga informasi lima strategi pemasaran untuk mendapatkan pelanggan
ini bisa memberikan tambahan wawasan bagi para pembaca dan membantu para pemula untuk meningkatkan omset
penjualannya. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.
3.
PERILAKU PASAR
Perilaku pasar
adalah pola kebiasan pasar meliputi proses (mental) pengambilan keputusan serta
kegiatan fisik individual atau organisasional terhadap produk tertentu,
konsisten selama periode waktu tertentu. Kegiatan-kegiatan perilaku meliputi
tindakan penilaian, keyakinan, usaha memperoleh, pola penggunaan, maupun
penolakan suatu produk.
3.1. Karakteristik yang Mempengaruhi Pembelian
Perilaku konsumen adalah suatu tingkah laku
dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli,
menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus
dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk
menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu
barang. Selain itu, ada beberapa pengertian perilaku konsumen menurut para
ahli, antara lain :
Ada dua wujud konsumen yaitu :
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli
atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini
membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan
menjalankan organisasi tersebut.
Berdasarkan landasan teori, ada dua faktor
dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
A. Faktor eksternal adalah merupakan faktor yang meliputi pengaruh
keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi.
Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun
tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi akan
mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman
oleh konsumen dalam bertingkah laku.
B.
Faktor internal adalah merupakan faktor yang
termasuk adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar.
Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang
bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari
mempelajari sesuatu.
3.2. Proses Keputusan Membeli
Keputusan membeli dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup pekerjaan, situasi
ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
·
Umur
·
Pekerjaan
·
Situasi Ekonomi
·
Kepribadian
3.3. Pasar Konsumen
Pasar Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang
membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk konsumsi pribadi. Sedangkan
menurut salah satu ahli pemasaran pasar konsumen adalah pasar yang dimana
pembelinya adalah individual yang membeli produk untuk digunakan atau
disewakan.
3.4. Pasar Industri
Pasar Industri semua organisasi yang membeli barang
dan jasa untuk di gunakan memproduksi barang dan jasa lain yang di jual,
di sewakan, atau ke perusahaan lain .
A . Proses Pembelian Pasar Industri
·
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pembeli pasar
industri untuk menetapkan kebutuhan akan produk dan jasa yang harus di beli dan
untuk mengidentifikasikan, mengevaluasikan, dan memilih dari berbagai
alternatif merek dan pemasok .
B .
Karakteristik Pasar Industri
·
Struktur dan Permintaan Pasar
1.
Pasar industri memilih lebih sedikit pembeli tetapi besar
nilainya .
2.
Pelanggan pasar industri lebih terkosentrasi secara geografis .
3.
Permintaan pembeli industri merupakan turunan dari permintaan
konsumen akhir .
4.
Permintaan di pasar industri lebih inelastic - kurang
terpengaruh oleh perubahan harga jangka pendek .
5.
Permintaan di pasar industri lebih berluktuatif dan lebih cepat
.
·
Sifat Unit Pembelian
1.
Pembelian di pasar industri melibatkan lebih banyak pembelian .
2.
Pembelian pasar industri melibatkan usaha pembelian yang lebih
profesional .
·
Berbagai Tipe Keputusan dan Proses Pengambilan Keputusan
1.
Pembeli di pasar industri biasanya menghadapi pengambilan
keputusan yang kompleks.
2.
Proses pembelian industri lebih formal.
3.
Dalam pembelian di pasar industri, penjual dan pembeli
bekerja lebih erat dan membangun hubungan jangka panjang.
4.
PERILAKU KONSUMEN
Seringkali kita salah mengartikan tentang keberadaan customer dalam ruang
lingkup pekerjaan kita.Anggapan bahwa customer adalah orang yang memerlukan
layanan adalah tidak seluruhnya benar. But what is a customer realy? Mari kita
simak uraian berikut ini.
Customer atau pelanggan adalah semua tujuan dari semua bidang usaha. Suatu
bidang usaha tidak akan pernah maju dan berjalan tanpa adanya pelanggan.
Kehebatan sebuah usaha diukur dari banyaknya pelanggan yang menggunakan produk
/ jasa usaha tersebut. Karena itu di era globalisasi seperti sekarang ini kita
harus merubah paradigma tentang pelanggan. Customer atau pelanggan kalau kita
jabarkan adalah ebagai berikut:
1. Customer is a king
2. Customer is a very very important person for our
business
3. Customer are people who pay us
4. Customer are people who we need.
5. Customer is never guilty
Dari jabaran tentang pelanggan seperti di atas maka hal yang penting dan
harus kita lakukan adalah melayani mereka dengan sebaik-baiknya.
1. FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERILAKU CUSTOMER
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh para ahli, perilaku customer sangat
banyak dipengaruhi oleh tiga factor yaitu:
1. Demographic ( Kedudukan )
2. Phychographic ( Gaya Hidup )
3. Socio – economic ( Masyarakat Ekonami )
Disamping itu, ada kebiasaan dan persamaan yang dapat diperkiraan yakni
attitude ( sikap ), interest ( keinginan ) dan opinion ( pendapat ) mengenai
suatu produk/jasa pelayanan . Kita juga menyadari bahwa customer memiliki
kebutuhan utama yakni “ The solving a personal problem “.
1. MASALAH PERILAKU
COSTUMER
Pada saat ini sedang tejadi perubahan perilaku customer sejalan dengan
kemajuan teknologi informasi dan globalisasi. Peubahan perilaku tersebut adalah
bahwa customer benar akan mempertimbangkan kecepatan dan kenyamanan
pelayanan yang pada dasarnya menyangkut 4 ( empat ) masalah :
Ke empat hal tersebut apabila dilaksanakan maka kita akan menghasilkan satu
langkah mendekati Service Excellence / Pelayanan Prima.
1. FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BENTUK PELAYANAN
Strategi pemasaran yang dilandaskan pada konsep 4 P.S (Product-Price-Place-Person and
Service) mengarahkan pada kita untuk tetap berorientasi pada
pelanggan. Banyak perusahaan yang mengeluarkan banyak investasi hanya demi Kepuasan Pelanggan.
Berikut adalah hal – hal yang sangat mempengaruhi bentuk pelayanan
pelanggan yaitu :
1. Access, mudah dijangkau karena letak yang strategis.
2. Communication, pelayanan disampaikan dalam bahasa yang pas untuk
customer
3. Competence, penempatan pegawai yang benar – benar mempunyai
kemampuan di bidangnya.
4. Courtesy, pegawai yang mendukung situasi pelayanan pelanggan
begitu nyaman.
5. Credibility, Perusahaan maupun pegawai bias dipercaya dan
konsekuen.
6. Reliability, pelayanan disampaikan dengan baik, ramah dan
konsisten
7. Responsiveness, respon yang tepat terarah dan terukur dalam
menangani pertanyaan/keluhan
8. Security, pelayanan yang menciptakan rasa aman bagi pelanggan
9. Tangible, pelayanan harus benar – beanr nyata dan berkualitas.
10. Understanding, mengerti tentang kebutuhan pelanggan dengan
mengedepankan paradigma customer.
5.
PENGARUH BUDAYA
Secara terminologi
budaya adalah keseluruhan kepercayaan, aturan, teknik, kelembagaan dan artefak
buatan manusia yang mencirikan populasi manusia. Jadi budaya dapat diartikan
yaitu budaya terdiri atas pola-pola yang dipelajari mnengenai perlaku umum bagi
anggota dari masyarakat tertentu yaitu gaya hidup yang unik dari suatu kelompok
atau orang tertentu.
Kebudayaan adalah kumpulan nilai, kepercayaan, perilaku, kebiasaan, dan sikap
yang membedakam suatu masyarakat dari yang lainnya. Kebudayaan suatu masyarakat
menentukan ketentuan- ketentuan yang mengatur bagaimana perusahaan dijalankan
dalam masyarakata tersebut.
Terdapat cara bagi para pelaku bisnis internasional untuk menyesuaikan diri
atau hidup dengan budaya-budaya lain yaitu menyadari bahwa adanya budaya yang
berbeda dari budayanya sendiri dan mereka harus mempelajari karakteristik dari
budaya-budaya tersebut sehingga dapat beradaptasi. Tetapi menurut E.T. Hall
terdapat dua cara untuk menyesuaikan diri dari budaya moral lain yaitu:
a.Menghabiskan seumur hidup disuatu negara tersebut.
b.Menjalani suatu program pelatihan yang sangat canggih dan ekstensif yang
mencakup karakteristik-karakteristik utama dari suatu budaya, termasuk budaya.
Terdapat enam nasihat atau cara dalam melakukan bisnis lintas budaya
internasional antara lain:
a)Lakukanlah persiapan.
b)Jangan terburu-buru.
c)Bangkitkan kepercayaan.
d)Memahami pentingnya bahasa.
e)Menhormati budaya.
f)Memahami unsur-unsur budaya.
Budaya juga sangat mempengaruhi semua fungsi bisnis misalnya dalam pemasaran,
beraneka ragam sikap dan nilai menghambat banyak perusahaan untuk mengunakan
bauran pemasaran yang sama disemua pasar. Begitu juga dalam manajemen sumber
daya manusia, budaya nasional merupakan kunci penentu untuk mengevaluasi para
manajer, serta dalam produksi dan keuangan faktor budaya sangat berpengaruh
dalam kegiatan produksi dan keuangan.
B.Karakteristik
Kebudayaan
Beberapa karakteristik kebudayaan perlu diperhatikan karena mempunyai relevansi
dengan bisnis internasional:
a)Kebudayaan mencerminkan perilaku yang dipelajari (learned behavior) yang
ditularkan dari satu anggota masyarakat yang lainnya.
b)Unsur- unsur kebudayaan saling terkait (interrelated)
c)Kebudayaan sanggup menyesuaikan diri (adaptive), artinya kebudayaan berubah
sesuai dengan kekuatan- kekuatan eksternal yang mempengaruhi masyarakat
tersebut.
d)Kebudayaan dimiliki bersama (shared) oleh anggota- anggota masyarakata
tersebut dan tentu saja menentukan keanggotaan masyarakat itu.Orang-orang yang
sama-sama memiliki suatu kebudayaan adalah anggota suatu masyarakat; orang-
orang yang tidak memilikinya berada diluar batas- batas masyarakat itu.
Beberapa pendapat lain tentang karakteristik budaya,adalah sebagai berikut:
a)Dipelajari : Budaya tidak diwariskan atau bersifat biologi, budaya diperoleh
dari pembelajaran dan pengalaman.
b)Dibagi : Masyarakat adalah anggota dari kelompok organisasi atau pembagian
budaya masyarakat, budaya tidak spesifik pada perorangan dan individu.
c)Perubahan generasi :Budaya bersifat kumulatif, melewati dari generasi yang
satu ke generasi yang lainnya.
d)Symbolic : Budaya berdasarkan pada kapasotas manusia untuk memberi tanda atau
menggunakan sesuatu untuk menggambarkan yang lain.
e)Diteladani : Budaya mempunyai struktur dan terintegrasi, perubahan dari 1
bagian akan membawa perubahan pada bagian lain.
f)Penyesuaian : Budaya berdasarkan pada kapasitas manusia untuk berubah &
menyesuaikan diri.
Karena perbedaan budaya terdapat dalam dunia, sebuah pemahaman dari pengaruh
budaya dalam perilaku merupakan suatu kritik dari studi internasional
manajemen. Jika manajer internasional tidak mengetahui sesuatu tentang budaya
dari Negara lain yang mereka setujui, maka hal tersebut akan menimbulkan
bencana.
C.Unsur- unsur
kebudayaan
Kebudayaan suatu masyarakat menentukan bagaimana anggota- anggotanya
berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Unsur- unsur dasar kebudayaan
adalah struktur sosial, bahasa, komunikasi, agama, dan nilai- nilai serta
sikap. Interaksi unsur- unsur ini mempengaruhi lingkungan lokal yang merupakan
tempat bisnis internasional dijalankan.
Struktur sosial adalah seluruh kerangka yang menentukan peran individu-
individu dalam masyarakat, stratifikasi masyarakat, dan mobilitas individu
dalam masyarakat tertentu.
a)Stratifikasi sosial
Semua masyarakat mengelompokkan orang- orang dalam batas tertentu berdasarkan
kelahiran, pekerjaan, tingkat pendidikannya, atau ciri-ciri lainnya. Namun, pentingnya
kategori ini dalam menentukan bagaimana individu-individu berinteraksi satu
sama lain dalam dan diantara kelompok-kelompok ini berbeda-beda dari satu
masyarakat dengan masyarakat lainnya.
b)Mobilitas sosial
Mobilitas sosial adalah kemampuan individu berpindah dari suatu strata
masyarakat ke strata lainnya. Mobilitas social cenderung akan lebih tinggi
dalam masyarakat yang kurang terstratifikasi.
Bahasa
Bahasa adalah cerminan utama kelompok- kelompok budaya karena bahasa merupakan
sarana penting yang dipakai anggota- anggota masyarakat untuk berkomunikasi
satu sama lain. Ada beberapa jenis bahasa diantarnya:
a)Bahasa sebagai senjata bersaing
b)Bahasa perantara
c)Bahasa terjemahan
d)Berkata tidak
Komunikasi
Komunikasi diluar batas budaya, secara verbal maupun non verbal adalah suatu
keahlian yang sangat penting bagi para manajer internasional, walaupun
komunikasi sering dapat berlangsung salah diantara orang- orang yang mempunyai
kebudayaan yang sama, peluang miskomunikasi akan sangat meningkat apabila
orang- orang tersebut berasal dari budaya yang berbeda.
Agama
Agama adalah aspek penting kebanyakan masyarakat. Agama mempengaruhi bagaimana
cara anggota- anggota masyarakat berhubungan satu sama lain dan dengan pihak
luar. Agama membentuk sikap yang dimiliki pemeluknya terhadap pekerjaan,
konsumsi, tanggung jawab individu, dan perencanaan untuk masa depan.
Nilai dan Sikap
Budaya juga mempengaruhi nilai dan sikap anggota- anggota suatu masyarakat.
Nilai adalah prinsip dan standar yang diterima anggota- anggota tersebut; sikap
terdiri atas tindakan, perasaan, dan pemikiran yang dihasilkan nilai- nilai
tersebut. Nilai- nilai budaya sering berasal dari kepercayaan yang sangat
mendalam tentang kedudukan individu dalam hubungan dengan Yang Ilahi, keluarga,
dan hierarki sosial. Sikap budaya terhadap faktor- faktor seperti waktu, umur,
pendidikan, dan status mencerminkan nilai- nilai ini dan pada gilirannya
membentuk perilaku dan kesempatan yang tersedia bagi bisnis- bisnis
internasional dalam suatu negara tertentu.
Pendekatan konteks- rendah, konteks tinggi Hall
Salah satu cara untuk mencirikan perbedaan dalam berbagai budaya adalah
pendekatan konteks-rendah-konteks tinggi (low-context-high-context) yang
dikembangkan oleh Edward dan Mildred Hall dalam budaya konteks rendah (low
context culture) kata-kata yang dipakai pembicaraan secara eksplisit
menyampaikan pesan pembicara tersebut kepada pendengarnya. Dalam budaya konteks
tinggi (high context culture), konteks terjadinya pembicaraan tersebut akan
sama pentingnya dengan kata-kata yang benar-benar diucapkan, dan petunjuk-petunjuk
budaya berperan penting dalam memahami apa yang sedang dikomunikasikan.
Pendekatan Kelompok Budaya
Pendekatan kelompok budaya adalah teknik lain dalam mengklasifikasi dan
memahami budaya-budaya nasional dan Kesamaan-kesamaan pendapat dalam banyak
budaya, dengan demikian mengurangi sebagian kebutuhan menyesuaikan
praktik-praktik bisnis untuk memenuhi permintaan-permintaan budaya lokal.
Antropolog, sosiolog, dan para sarjana bisnis internasional telah menganalisa
faktor-faktor seperti kepuasan kerja, peran kerja, dan hubungan antar pribadi
di tempat kerja dalam upaya untuk mengenali kelompok-kelompok Negara yang
memiliki nilai-nilai budaya serupa yang dapat mempengaruhi praktik bisnis
internasional. Suatu kelompok budaya terdiri atas Negara-negara yang memiliki
banyak kesamaan budaya walaupun juga terdapat perbedaan budaya.
Lima dimensi Hofstede
a)Orientasi sosial
Orientasi sosial adalah keyakinan seseorang tentang relative pentingnya
individu dan kelompoknya. Kedua titik ekstrim orientasi sosial adalah
individualisme dan kolektivisme. Individualisme adalah keyakinan budaya bahwa
orang tersebut harus didahulukan. Nilai-nilai utama orang-orang individualistik
adalah tingkat harga diri yang tinggi (self respect) dan kemerdekaan.
Orang-orang ini sering menempatkan kepentingan karirnya di atas kebaikan
organisasinya dan mereka cenderung menilai keputusan-keputusan dari sisi
bagaimana keputusan itu mempengaruhi mereka sebagai individu. Kolektivisme
adalah pandangan bahwa kelompok didahulukan. Masyarakat yang cenderung bersifat
kolektifistik biasanya dicirikan jaringan sosial yang ditetapkan dengan jelas,
termasuk keluarga besar, suku, dan rekan kerja.
b)Orientais kekuasaan
Orientasi kekuasaan merujuk pada keyakinan bahwa orang dalam suatu budaya memiliki
pandangan tentang kewajaran kekuasaan dan perbedaan wewenang dalam berbagai
hierarki seperti organisasi bisnis. Bentuk ekstrim dimensi orientasi kekuasaan
adalah rasa hormat terhadap kekuasaan (power respect) dan toleransi kekuasaan
(power tolerance). Rasa hormat terhadap kekuasaan ini berarti bahwa masyarakat
dalam suatu budaya cenderung menerima kekuasaan dan wewenang atasannya
semata-mata berdasarkan kedudukan atasan tersebut dalam hierarki itu.
Sebaliknya orang-orang dalam budaya yang bercirikan toleransi kekuasaan
memberikan peran penting yang jauh lebih kecil terhadap kedudukan seseorang
dalam hierarki tersebut.
c)Orientasi ketidakpastian
Orientasi ketidakpastian adalah perasaan yang dimiliki seseorang tentang
situasi yang tidak pasti atau ambigu. Bentuk-bentuk ekstrim dimensi ini adalah
penerimaan ketidakpastian (uncertainty acceptance) dirangsang oleh perubahan
dan berkembang dari peluang-peluang baru. Ambiguitas dipandang sebagi suatu
konteks dimana individu dapat tumbuh, berkembang dan menghasilkan
kesempatan-kesempatan baru. Dalam budaya ini kepaastian mengandung pengertian
keadaan monoton, rutinitas dan struktur yang terlalu memaksa. Sebaliknya
orang-orang dari budaya yang bercirikan penghindaran ketidakpastian tidak
menyukai ambiguitas dan sedapat mungkin akan menghindarinya. Ambiguitas dan
perubahan dipandang sebagai sesuatu yang tidak diinginkan. Orang-orang ini
cenderung menyukai cara-cara yang terstruktur, rutin dan bahkan birokratis
dalam menjalankan sesuatu
d)Orientasi sasaran
Orientasi sasaran adalah sikap dimana orang termotivasi untuk bekerja karena
jenis sasaran yang berbeda. Salah satu bentuk ekstrim dalam orientasi sasaran
adalah perilaku sasaran agresif (aggressive goal behavior). Orang-orang yang
menunjukkan perilaku sasaran agresif cenderung memberikan nilai yang tinggi
pada kepunyaan materi, uang dan ketegasan. Pada bentuk ekstrim lain orang yang
menganut perilaku sasaran pasif (passive goal behavior) memberikan nilai yang
lebih tinggi pada hubungan sosial, kualitas hidup, dan perhatian kepada orang
lain. Budaya yang menghargai perilaku sasaran yang agresif juga cenderung
menentukan peran-peran berdasarkan gender yang agak kaku, sementara budaya
menekankan perilaku sasaran pasif tidak demikian.
e)Orientasi waktu
Orientasi waktu adalah sejauh mana anggota-anggota suatu budaya menganut
pandangan jangka pendek versus jangka panjang terhadap pekerjaan, kehidupan,
dan aspek-aspek masyarakat lainnya.2
D.Komponen-Komponen Sosiokultural
Konsep budaya adalah sedemikaian luasnya sehingga para ahli budaya telah
membagi berbagai macam topik untuk memudahkan studinya. Daftar topik akan
memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai apa budaya itu dan juga berfungsi
sebagai pedoman bagi para manajer internasional ketika mereka menganalisis permasalahan
khusus dari sudut pandang sosiokultural.
Para ahli sangat bervariasi dalam memahami apa yang mereka anggap komponen
budaya (sosiokultural) antara lain adalah:
a) Estetika adalah sesuatu yang berkaitan dengan rasa keindahan, budaya dan
selera yang baik serta diungkapkan dalam seni, drama, musik, cerita rakyat dan
tari-tarian.
b)Sikap dan kepercayaan selalu dimiliki oleh setiap budaya yang hampir seluruh
aspek dari perilaku manusia dan membantu membawa ketertiban didalam masyarakat
dan individu-individunya. Diantara beraneka ragam subjek yang dicakup oleh
sikap dan kepercayaan, beberapa diantaranya sangat penting bagi para pelaku
bisnis. Termasuk sikap terhadap waktu, pencapaian pekerjaan dan terhadap
perubahan.
c)Sikap terhadap waktu menimbulkan lebih banyak persolan adaptasi karena setiap
negara berbeda dalam menyikapi atau mengartikan waktu.
d)Sikap terhadap pencapaian pekerjaan seorang manajer akan berbeda tajam dengan
di budaya-budaya lain dibandingkan dengan budaya mereka sendiri. Sehingga
mereka harus merekrut bawahan yang memiliki kebutuhan untuk ”maju” apapun motif
yang mendasarinya. Salah satu sumber yang baik dari orang-orang itu adalah
diantara anggota yang relatif berpendidikan, yang memandang pekerjaan sebagai
jalan menuju gengsi.
e)Sikap terhadap perubahan atau ide baru akan lebih diterima apabila dapat
dikaitkan lebih dekat dengan yang tradisional , sementara pada saat yang
bersamaan dapat menunjukkan keunggulan relatifnya terhadap yang tradisional.
Dengan kata lain semakin konsisten suatu ide baru dengan sikap dan pengalaman
masyarakat maka semakin cepat ide tersebut akan diadopsi.
f)Agama adalah suatu komponen kebudayaan yang penting, bertanggung jawab atas
banyak dari sikap dan kepercayaan yang mempengaruhi sikap dan perilaku dari
manusia.
g)Kebudayaan material merujuk pada semua objek buatan manusia dan berkaitan
dengan bagaimana orang membuat benda-benda (teknologi) dan siapa membuat apa
dan mengapa (ilmu ekonomi).
E. Pentingnya Pengaruh
Agama Bagi Para Pelaku Bisnis
Mengetahui prinsip-prinsip dasar dari agama-agama lain akan memberikan
pemahaman yang lebih baik mengenai sikap para pengikutnya karena itu agama
adalah sebuah faktor utama dalam suatu pasar tertentu. Pada realitanya agama
mempunyai pengaruh yang mendalam pada dunia usaha. Misalkan seberapa efektif
penawaran untuk membayar lembur serta bonus berdasarkan produktivitas, disuatu
perusahaan yang para pekerjanya kebanyakan beragama hindhu dan budha.
Ketaatan-ketaatan ini membuat pemeluknya berusaha untuk melepaskan diri mereka
sendiri untuk dari keinginan-keinginan, dengan demikian mereka tidak memerlukan
penghasilan diluar apa yang mereka butuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
Orang seperti diatas ketika penghasilan mereka mulai meningkat, mereka
cenderung mengurangi usahanya sehingga penghasilan pribadinya tetap tidak
berubah.
Contoh jika hari libur dan ritual keagamaan dapat mempengaruhi kinerja karyawan
dan penjadwalan kerja. Ketika angota-anggota kelompok dari agama yang berbeda
bekerja bersama-sama, maka mungkin sekali muncul perselisihan, perpecahan dan
instabilitas diantara para pekerja. Karena para pebisnis yang diwakili oleh
manager harus menghormati kepercayaan religius orang lain, dan menyesuaikan
praktik-praktik bisnis terhadap hambatan-hambatan relegius yang ada dibudaya-budaya
lain. Untuk melakukan hal ini mereka pertama-tama harus mengetahui apa saja
kepercayaan yang ada dan hambatannya.
F.Aspek-Aspek Budaya dari Teknologi
Budaya material utamanya teknologi adalah penting bagi manajemen yang bermaksud
untuk melakukan investasi diluar negeri. Pemerintah-pemerintah negera asing
telah semakin menjadi terlibat dalam penjualan dan pengendalian teknik.
Teknologi biasa memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar baru yang
berhasil, meskipun para pesaing telah berada disana. Teknologi seringkali
memungkinkan perusahaan untuk memperoleh kondisi-kondisi yang unggul untuk
investasi luar maupupun dalam negeri.
Teknologi dari suatu masyarakat adalah bauran pengetahuan yang dapat digunakan,
diterapakan oleh masyarakat dan diarahkan kepada pencapaian tujuan –tujuan
ekonomi dan budaya. Teknologi adalah signifikan dalam upaya bagi negara-negara
berkembang untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan merupakan faktor vital
dalam strategi persaingan perusahaan-perusahaan multinasional.
Teknologi sangat penting bagi perusahaan multinasional karena beberapa alasan
antara lain:
a)Keunggulan teknologi memungkinkan perusahaan menjadi kompetitif atau bahkan
memegang kepemimpinan didalam pasar dunia.
b)Keunggulan teknologi dapat dijual (dengan lisensi atau kontrak manajemen)
atau dapat dilembagakan dalam bentuk produk-produk perusahaan.
c)Keunggulan teknologi dapat memberikan kepada perusahaan kepercayaan untuk
memasuki pasar luar negeri, bahkan apabila perusahaan-perusahaan lain telah
berdiri diluar negeri.
d)Keunggulan teknologi memungkinkan perusahaan untuk memperoleh syarat-syarat
investasi luar negeri yang lebih baik dari biasanya karena pemerintah tuan
rumah menginginkan teknologi yang hanya dimiliki perusahaan tersebut (misalnya
izin mendirikan cabang yang dimiliki penuh disebuah Negara yang pemerintah
normalnya memaksakan usaha patungan dengan mayoritas lokal).
e)Keunggulan teknologi dapat memungkinkan suatu perusahaan dengan suatu posisi
ekuitas minoritas untuk mengendalikan usaha patungan, danmengengapnya sebagai
pasar yang telah dikuasai untuk input setengah jadi yang diproduksi oleh
perusahaan.
f)Keunggulan teknologi dapat pembagian kerja internasional.
g)Keunggulan teknologi menyebabkan perusahaan-perusahaan besar memebentuk
aliansi-aliansi kompetitif dimana tiap-tiap mitar berbagi teknologi serta biaya
penelitian dan pengembangan yang tinngi. Ini dikenal strategic technology
leveraging, yaitu konsep penggunaan teknologi eksternal untuk pelengkap bukan
sebai pengganti teknologi internal.
Dualisme teknologi adalah keberadaan system produksi yang mengguanakan
teknologi maju dan menggunakan teknologi primitif secara berdampingan.
Sedangakan teknologi tepat guna adalah teknologi (maju, menengah atau
primitive) yang paling sesuai dengan masyarakat untuk digunakan dalam proses
produksi atau operasi. Efek bomerang adalah bila teknologi yang dijual kepada
perusahaan-perusahaan dinegara lain digunakan untuk memproduksi barang-barang
yang bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh penjual teknologi.
Industry teknologi informasi sedang berubah dengan kecepatan yang membingungkan
bagi eksekutif perusahaan. Mengelola banjrinya data yang tesedia secara
elektronik merupakan suatu tantangan , tetapi menangkap informasi dari data
transaksi misalnya, menawarkan peluang yang menguntungkan untuk menambang data
guna menentukan tren. Karena itu para pelaku bisnis harus mengikuti
perubahan-perubahan teknologi-teknologi informasi untuk menghindari
ketertinggalan dari para pesaingnya.
Internet memungkinkan para perusahaan-perusahaan bersaing dipasar global, suatu
fakta yang memberikan peluang baru bagi beberapa perusahaan dan persaingan baru
bagi perusahaan lainnya. Para pelaku bisnis dapat menangkap dari data transaksi
memiliki keunggulan yang signifikan atas mereka yang tidak dapat melakukannya.
Industry perdagangan ritel berpendapat bahwa kemampuan ini merupakan alas an
utama bagi keberhasilan Wal-Mart.
Pengaruh budaya terhadap manajemen internasional
Dalam keseluruhan masa, pengaruh kebudayaan bagi manajemen internasional adalah
digambarkan dengan kepercayaan dan perilaku dasar. Berikut contoh spesifik
dimana budaya masyarakat dapat secara langsung mempengaruhi pendekatan
manajemen internasional:
a.Sentralisasi vs Desentralisasi pembuatan keputusan. Di beberapa masyarakat,
semua keputusan organisasional dibuat oleh manajer tingkat atas, sedangkan
keputusan ini disebar melalui perusahaan dan manajer tingkat menengah dan bawah
secara aktif berpartisipasi dan membuat keputusan kunci.
b.Keselamatan vs resiko. Dari beberapa masyarakat, pembuat keputusan
organisasional biasanya enggan untuk mengambil resiko dan mendapat banyak
kesulitan di dalam kondisi yang tidak menentu, di sisi lain pengambilan resiko
dianjurkan, dan pembuatan keputusan didalam kondisi yang tidak menentu itu
umum.
c.Penghargaan individual vs penghargaan kelompok. Di dalam beberapa Negara,
anggota yang melakukan kerja dengan bagus, secara individual akan mendapat
bonus dan komisi, sedangkan dinegara lain norma budaya membutuhkan penghargaan
kelompok dan penghargaan individu tidak disetujui.
d.Prosedur informal vs formal prosedur. Di beberapa masyarakat, kebanyakan diselesaikan
melalui pengertian yang informal. Sedangkan, prosedur formal diatur seterusnya
dan diikuti secara kaku
e.Kesetiaan rendah vs kesetiaan rendah organisasi. Di beberapa masyarakat,
masyarakat di identifikasi sangat kuat terhadap organisasinya atau majikannya.
Sedangkan di sisi lain masyarakat berpihak kepada pekerjaan di kelompoknya,
seperti mekanik.
f.Kerjasama vs Kompetisi. Beberapa masyarakat menganjurkan untuk bekerja sama
antara orang-orang, yang lainnya berkompetisi dengan orang-orang.
g.Jangka pendek vs jangka panjang. Beberapa Negara memfokuskan pada jangka
pendek, seperti tujuan jangka pendek keuntungan dan efisiensi, yang lain lebih
focus pada jangka panjang, seperti tujuan jangka panjang, seperti pasar modal
dan pengembangan teknologi.
h.Stabilitas vs inovasi. Budaya dari beberapa Negara menganjurkan untuk
stabilitas dan ketahanan dalam perubahan. Budaya yang lain mengambil
nilai-nilai yang tinggi dari inovasi dan perubahan.
6.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Dalam upaya
peningkatan kehidupan ekonomi, individu, dan anggota masyarakat tidak hanya
tergantung pada peranan pasar melalui sektor swasta. Peran pemerintah dan
mekanisme pasar (interaksi permintaan dan penawaran pasar) merupakan hal yang
bersifat komplementer (bukan substitusi) dengan pelaku ekonomi lainnya.
Pemerintah sebagai
salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi penting
dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan
distribusi. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
·
§ Fungsi Stabilisasi, yakni fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan
ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan, dan keamanan.
·
§ Fungsi Alokasi, yakni fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa
publik seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas
penerangan, dan telepon.
·
§ Fungsi Distribusi, yakni fungsi pemerintah dalam pemerataan atau
distribusi pendapatan masyarakat.
Perlunya peran dan
fungsi pemerintah dalam perekonomian, yaitu sebagai berikut:
ü Pembangunan
ekonomi dibanyak negara umumnya terjadi akibat intervensi pemerintah baik
secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi pemerintah diperlukan dalam
perekonomian untuk mengurangi dari kegagalan pasar (market failure)
seperti kekakuan harga monopoli dan dampak negatif kegiatan usaha swasta
contohnya pencemaran lingkungan.
ü Mekanisme
pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat pemerintah.
Aturan ini memberikan landasan bagi penerapan aturan main, termasuk pemberian
sanksi bagi pelaku ekonomi yang melanggarnya. Peranan pemerintah menjadi lebih
penting karena mekanisme pasar saja tidak dapat menyelesaikan semua persoalan
ekonomi. Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan
fungsi pemerintah mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali
mekanisme pasar.
Kegagalan pasar (market
failure) adalah suatu istilah untuk menyebut kegagalan pasar dalam mencapai
alokasi atau pembagian sumber daya yang optimum. Hal ini khususnya dapat
terjadi jika pasar didominasi oleh para pemasok monopoli produksi atau konsumsi
dan sebuah produk mengakibatkan dampak sampingan (eksternalitas), seperti
rusaknya ekosistem lingkungan.
Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, negara atau pemerintah memiliki fungsi yang penting
dalam kehidupan ekonomi, terutama yang berkaitan dengan penyediaan barang dan
jasa. Barang dan jasa tersebut sangat diperlukan masyarakat dan disebut sebagai
kebutuhan publik. Kebutuhan publik meliputi dua macam barang, yaitu barang dan
jasa publik dan barang dan jasa privat. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
·
Barang dan jasa publik adalah barang dan jasa yang pemanfaatannya dapat
dinikmati bersama. Contoh barang dan jasa publik yaitu jalan raya, fasilitas
kesehatan, pendidikan, transportasi, air minum, dan penerangan. Dengan
pertimbangan skala usaha dan efisiensi, negara melakukan kegiatan ekonomi
secara langsung sehingga masyarakat dapat lebih cepat dan lebih murah dalam
memanfaatkan barang dan jasa tersebut.
·
Barang dan jasa privat adalah barang dan jasa yang diproduksi dan
penggunaannya dapat dipisahkan dari penggunaan oleh orang lain. Contoh :
pembelian pakaian akan menyebabkan hak kepemilikan dan penggunaan barang
berpindah kepada orang yang membelinya. Barang ini umumnya diupayakan sendiri
oleh masing-masing orang.
Selain itu, peran
penting pemerintah baik secara langsung dan tidak langsung didalam di dalam
kehidupan ekonomi adalah untuk menghindari timbulnya eksternalitas, khususnya
dampak sampingan bagi lingkungan alam dan sosial. Pada umumnya sektor pasar
(sektor swasta) tidak mampu mengatasi dampak eksternalitas yang merugikan
seperti pencemaran lingkungan yang timbul karena persaingan antar lembaga
ekonomi. Misalnya, sebuah pabrik tekstil yang berada dalam pasar persaingan
sempurna. Menurut standar industri yang sehat, pabrik tersebut seharusnya
membangun fasilitas pembuangan limbah. Akan tetapi, mereka membuangnya
kesungai. Jika pemerintah tidak mengambil tindakan tegas, dengan memaksa pabrik
tersebut membangun fasilitas pembuangan limbah pabrik akan semakin banyak
penduduk yang merasa dirugikan atas limbah atau polusi yang diakibatkan adanya
kegiatan dalam pabrik tersebut. Selain memberi peringatan kepada tersebut,
pemerintah juga mengenakan pajak polusi untuk mendanai kerugian-kerugian yang
lain.
Pada intinya,
pemerintah ikut serta dalam kegiatan perekonomian supaya menanggulangi
kegagalan pasar sehingga tidak adanya eksternalitas yang merugikan banyak
pihak. Adapun bentuk dari peran pemerintah yakni dengan melakukan intervensi
baik secara langsung maupun tidak langsung. Dibawah ini merupakan penjelasannya
:
·
Intervensi Pemerintah dalam Perekonomian
Untuk mengatasi
kegagalan pasar (market failure) seperti kekakuan harga, monopoli, dan
eksternalitas yang merugikan maka peran pemerintah sangat diperlukan dalam
perekonomian suatu negara. Peranan ini dapat dilakukan dalam bentuk intervensi
secara laungsung maupun tidak langsung. Berikut adalah intervensi pemerintah
secara langsung dan tidak langsung dalam penentuan harga pasar untuk melindungi
konsumen atau produsen melalui kebijakan penetapan harga minimum (floor
price) dan kebijakan penetapan harga maksimum (ceiling price).
1.
a. Intervensi Pemerintah secara Langsung
1.
1. Penetapan Harga Minimum (floor price)
Penetapan harga
minimum atau harga dasar yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk
melindungi produsen, terutama untuk produk dasar pertanian. Misalnya harga
gabah kering terhadap harga pasar yang terlalu rendah. Hal ini dilakukan supaya
tidak ada tengkulak (orang/pihak yang membeli dengan harga murah dan dijual
kembali dengan harga yang mahal) yang membeli produk tersebut diluar harga yang
telah ditetapkan pemerintah. Jika pada harga tersebut tidak ada yang membeli,
pemerintah akan membelinya melalui BULOG (Badan Usaha Logistik) kemudian
didistribusikan ke pasar. Namun, mekanisme penetapan harga seperti ini sering
mendorong munculnya praktik pasar gela, yaitu pasar yang pembentukan harganya
di luar harga minimum. Untuk mengetahui proses terbentuknya harga minimum,
dapat dilihat pada Kurva 5.1 sebagai berikut :
1.
2. Penetapan Harga Maksimum (ceiling price)
Penetapan harga
maksimum atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dilakukan pemerintah
bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan HET dilakukan oleh pemerintah
jika harga pasar dianggap terlalu tinggi diluar batas daya beli masyarakat
(konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga diatas harga maksimum
tersebut. Contoh penetapan harga maksimum di Indonesia antara lain harga
obat-obatan diapotek, harga BBM, dan tariff angkutan atau transportasi seperti
tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif taksi per kilometer. Seperti halnya
penetapan harga minimum, penetapan harga maksimum juga mendorong terjadinya
pasar gelap.
Adapun proses
Penetapan Harga Maksimum (ceiling price) dapat di lihat dalam kurva 5.2
sebagai berikut :
1.
b. Intervensi Pemerintah secara Tidak Langsung
1.
1. Penetapan Pajak
Kebijakan penetapan
pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengenakan pajak yang berbeda-beda
untuk berbagai komoditas. Misalnya untuk melindungi produsen dalam negeri,
pemerintah dapat meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk barang impor. Hal
tersebut menyebabkan konsumen membeli produk dalam dalam negeri yang harganya
relatif lebih murah.
Adapun proses
penetapan pajak dapat di lihat sebagai berikut :
1.
Pemberian Subsidi
Pemerintah dapat
melakukan intervensi atau campur tangan dalam pembentukan harga pasar yaitu
melalui pemberian subsidi. Subsidi biasanya diberikan pemerintah kepada
perusahaan-perusahaan penghasil barang kebutuhan pokok. Subsidi juga diberikan
kepada perusahaan yang baru berkembang untuk menekan biaya produksi supaya
mampu bersaing terhadap produk-produk impor. Kebijakan ini ditempuh pemerintah
dalam upaya pengendalian harga untuk melindungi produsen maupun konsumen
sekaligus untuk menekan laju inflasi.
Adapun proses dari
pemberian subsidi dapat di lihat sebagai berikut :
·
Masalah-Masalah yang Dihadapi Pemerintah di Bidang
Ekonomi
Permasalahan ekonomi
tidak hanya meliputi masalah-masalah mikro seperti kekakuan harga, monopoli,
dan eksternalitas yang memerlukan intervensi pemerintah. Permasalahan ekonomi
juga terjadi dalam lingkup ekonomi makro yang memerlukan kebijakan pemerintah.
Dinegara-negara sedang berkembang, pada umumnya terdapat tiga masalah besar
pembangunan ekonomi. Ketiga masalah tersebut berkaitan dengan kemiskinan,
kesenjangan ekonomi, dan pengangguran yang terus meningkat. Permasalahan
ekonomi makro Indonesia dalam membangun negara sebenarnya tidak hanya sebatas
itu. Inflasi yang tidak terkendali, ketergantungan terhadap impor dan utang
luar negeri merupakan masalah pemerintah dalam bidang ekonomi makro.
Adapun penjelasannya
yaitu sebagai berikut :
1.
Masalah Kemiskinan
Kemiskinan merupakan
suatu keadaan ketidakmampuan yang bersifat ekonomi (ekonomi lemah) jadi dimana
seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok (kebutuhan primer) karena
pendapatannya rendah. Kemiskinan terjadi karena beberapa faktor. Karena
rendahnya pendapatan yang menyebabkan rendahnya daya beli. Selain itu karena
rendahnya pendidikan masyarakat sehingga masyarakat tidak mendapatkan hidup
yang layak.
Untuk mengatasi
kemiskinan yaitu dengan cara membatu masayarakat pemerintah melakukan program
‘Program Inpres Desa Tertinggal’ atau IDT, pemberian kredit untuk para petani
dan pengasuh kecil berupa ‘Kredit Usaha Kecil’ atau KUK, Kredit Modal Kerja
Permanen (KMKP), Program Kawasan Terpadu (PKT), Program Gerakan Orang Tua Asuh
(GN-OTA), Raskin, Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta program-program lainnya.
Kemiskinan merupakan
masalah utama yang dihadapi pemerintah. Memang sudah menjadi tanggung jawab
pemerintah untuk mengatasinya. Namun kita semua juga haruslah ikut serta dalam
upaya pengentasan kemiskinan karena kita merupakan mahluk sosial yang beragama.
Dimulai dari upaya kecil dan nantinya akan melakukan perubahan besar.
Solusi atas masalah
kemiskinan yang dapat kita upayakan yaitu dengan dimulai dari diri sendiri,
mulai detik ini, dan hingga akhir nanti. Maksudnya kalian sebagai pelajar,
belajarlah dengan tekun untuk masa depan diri kalian sendiri serta nantinya
akan berkembang potensi positif kalian untuk berguna bagi masyarakat.
Contohnya, jika kalian belajar dengan tekun maka kalian membentuk diri sebagai
pribadi yang intelektual serta berakhlak mulia. Potensi positif tersebut dapat
digunakan untuk memperoleh pekerjaan yang layak sehingga pendapatan yang kalian
dapatkan akan membuat kalian jauh dari kemiskinan dan pendapatan tersebut dapat
kalian sisihkan untuk membantu sesama seperti membagikan sembako atau
kebutuhan-kebutuhan lainnya, berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, dan lain-lain.
2. Masalah
Keterbelakangan
Keterbelakangan
merupakan suatu keadaan yang kurang baik jika dibandingkan dengan keadaan
lingkungan lainnya. Keterbelakangan dalam hal ini maksudnya adalah
ketertinggalan dengan negara lain di lihat dari berbagai aspek serta berbagai
bidang.
Dilihat dari
penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Indonesia masih
dikategorikan sebagai negara sedang berkembang. Ciri lain dari negara sedang
berkembang adalah rendahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya
tingkat kemajuan dan pelayanan fasilitas umum/publik, rendahnya tingkat
disiplin masyarakat, rendahnya tingkat keterampilan penduduk, rendahnya tingkat
pendidikan formal, kurangnya modal, dan rendahnya produktivitas tenaga kerja,
serta lemahnya tingkat manajemen usaha.
Untuk mengatasi
masalah keterbelakangan tersebut, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM
dengan melakukan program pendidikan seperti wajib belajar 9 tahun dan
mengadakan pelatihan-pelatihan seperti Balai Latihan Kerja (BLK). Selain itu,
melakukan pertukaran tenaga ahli, melakukan transfer teknologi dari
negara-negara maju.
Masalah
keterbelakangan merupakan masalah yang harus kita atasi bersama. Karena kita
merupakan subjek atau obejek dari permasalahan ini. Upaya yang dapat kita lakukan
adalah dengan memiliki semangat ingin maju sehingga kita memiliki hasrat untuk
belajar dan belajar terus. Negara kita belum dikategorikan sebagai negara maju.
Kita sebagai masyarakatnya haruslah membantu pemerintah untuk mengejar
ketertinggalan dari segala bidang dengan negara lain. Upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan meningkatkan IPTEK karena merupakan kunci untuk
mengatasi masalah keterbelakangan. Apa yang dapat kalian lakukan untuk
mengatasi keterbelakangan ? Kalian harus belajar dengan tekun. Jika
kalian pintar maka kalian dapat melakukan sesuatu yang berguna seperti
mengikuti olympiade mata pelajaran atau kegiatan-kegiatan lainnya yang akan
mengangkat nama negara dimata dunia. Selain itu, kalian semestinya menjaga
pembangunan seperti fasilitas publik yang telah dilakukan pemerintah. Jangan
sampai merusaknya karena jika rusak maka akan membutuhkan biaya untuk
memperbaikinya. Selain itu, pembangunan yang dilakukan pemerintah semestinya
dipergunakan dengan baik jangan sampai diabaikan karena pembangunan tersebut
dibangun dengan menggunakan biaya yang tidak sedikit. Contohnya seperti
kebiasaan membuang sampah sembarangan, tindakan anarki seperti kerusuhan,
korupsi, mutu pendidikan rendah karena banyak peserta didik yang kurang
memenuhi standar nilai, pelanggaran lalu lintas, dan lain-lain sehingga akan
banyak hal yang dirugikan dan membutuhkan biaya untuk mengatasinya. Jadi kita
sebagai warga negara yang baik semestinya membantu pemerintah supaya menjadi
negara maju dengan menjadi warga negara yang tidak menjadi beban atau merugikan
negara serta menjadi warga negara yang produktik sehingga dapat berguna bagi
bangsa.
3. Masalah
Pengangguran dan Keterbatasan Kesempatan Kerja
Pengangguran merupakan
suatu kondisi kurang produktif atau pasif sehingga kurang mampu menghasilkan
sesuatu. Sedangkan keterbatasan kesempatan kerja merupakan suatu keadaan
kekurangan peluang untuk mendapatkan pekerjaan karena tidak dapat masuk dalam
kuota atau pekerjaan yang tersedia.
Masalah pengangguran
dan keterbatasan kesempatan Kerja saling berhubungan satu sama lainnya. Masalah
pengangguran timbul karena adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja
yang tersedia. Hal ini terjadi karena Indonesia sedang mengalami masa transisi
perubahan stuktur ekonomi dari negara agraris menjadi negara industri.
Untuk mengatasi
masalah tersebut maka solusinya adalah dengan melaksanakan program pelatihan
bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian yang sesuai dengan
lapangan yang tersedia, pembukaan investasi-investasi baru, melakukan program
padat karya, serta memberikan penyuluhan dan informasi yang cepat mengenai
lapangan pekerjaan.
Supaya kita tidak
menjadi pengangguran karena kurangnya kesempatan kerja maka kita dapat berupaya
secara aktif sehingga menjadi produktif yang pada akhirnya kita tidak
ketergantungan pada pekerjaan yang telah tersedia. Lebih baik kita menciptakan
pekerjaan yakni berwirausaha dari pada kita ketergantungan pada pekerjaan yang
belum pasti kita akan dapatkan. Kalaupun kita tidak dapat menciptakan pekerjaan
maka kita harus bersiap untuk bersaing dengan para pencari pekerja baik dari
dalam negeri maupun luar negeri. Untuk itu, kalian semestinya memanfaatkan
kegiatan belajar dengan baik untuk memupuk ilmu pengetahuan serta kepribadian
yang baik supya kita memiliki kompetensi atau kemampuan untuk bersaing dalam
mendapatkan pekerjaan. Dalam mendapatkan pekerjaan, yang perlu diperhatikan
bukan nilai dari pendidikan formal (sekolah,kuliah) dan non-formal (kursus
ketrampilan,kepribadian, serta pengalaman) saja yang dijadikan bahan
pertimbangan utama namun penerapan atau aplikasi dari ilmu pengetahuan yang
dimiliki. Artinya percuma jika nilai tinggi di ijazah tetapi setelah diuji
kembali tidak dapat membuktikannya. Maka kalian disaat ujian janganlah
membiasakan mencontek atau bekerja sama supaya mendapatkan nilai yang tinggi.
4. Masalah Kekurangan
Modal
Masalah kekurangan
modal adalah salah satu ciri penting bagi setiap negara yang memulai proses
pembangunan. Kekurangan modal tidak hanya mengahambat kecepatan pembangunan
ekonomi yang dapat dilaksanakan tetapi dapat menyebabkan kesulitan negara
tersebut untuk lepas dari kemiskinan.
Pemerintah banyak
melakukan program-program bantuan modal salah satunya yakni PNPM MANDIRI.
Selain pemerintah, badan usaha juga membantu dalam masalah kekurangan modal
seperti bank, koperasi, BUMN seperti PLN dan lain-lain.
Untuk mengatasi
masalah tersebut yaitu dengan melakukan program-program yang meningkatan
kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif. Kekurangan
modal dapat diatasi secara bijak dengan tidak meminjam kepada retenir. Lebih
baik meminjam kepada koperasi karena koperasi jasa yang dikenakan bersifat
menurun dan kita akan mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU). Kalaupun dirasa tidak
akan mampu mengembalikan pinjaman maka semestinya kita berfikir kreatif dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada.
5. Masalah Pemerataan
Pendapatan
Pemerataan pendapatan
bukan berarti pendapatan masyarakat harus sama. Pemerataan pendapat supaya
keadaan masyarakat semakin membaik bukan semakinrendah. Pemerataan Pendapatan
merupkan upaya untuk membantu masyarakat yang ekonominya rendah supaya tidak
jauh terpojok. Artinya untuk menghindari dari adanya gap atau
batas antara yang kaya dan yang miskin. Jadi supaya yang kaya semakin kaya yang
miskin semakin miskin.
Ketidakmerataan
pendapatan terjadi karena sebagian besar pembangunan Indonesia terkonsentrasi
hanya dikota-kota besar saja. Oleh sebabitulah supaya pendapatan masyarakat
merata, perlu perhatian pemerintah yang didukung oleh masyarakat untuk bersama
meningkatkan pelayanan kualitas publik, meningkatkan kualitas SDM dan SDA supaya
dapat mengatasi ketidakmerataan pendapatan. Penerapan pajak bagi masyarakat
yang berpenghasilan tinggi lebih dicermati lagi untuk subsidi silang bagi
masyarakat yang ekonominya masih rendah.
Apa yang dapat kalian
lakukan untuk membantu pemerintah dalam masalah ini ? kalian semestinya
memiliki sikap tenggang rasa jangan sombong. Maksudnya jika kalian memiliki
rezeki lebih, berbagilah dengan lainnya. Jangan kalian sombong dengan harta
yang dimiliki karena akan mengakibatkan kecemburuan sosial. Kita semestinya
membantu sesama baik dengan uang, tenaga, dan pikiran supaya dapat meningkatkan
pendapatannya (taraf hidupnya)
1.
Inflasi
Inflasi atau kenaikan
harga umum secara terus-menerus dianggap berbahaya karena dapat menyebabkan
dampak negtif seperti menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat, memburuknya
distribusi pendapatan, dan mengganggu stabilitas ekonomi.
Faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut :
a. Tingkat pengeluaran
agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
b. Tuntutan
kenaikan upah dari pekerja.
c. Kenaikan
harga barang impor
d. Penambahan
penawaran uang dengan cara mencetak uang baru
e. Kekacauan politik
dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998. Akibatnya angka
inflasi mencapai 58,5%.
Untuk mengatasi
masalah inflasi salah satu caranya yakni dengan operasi pasar untuk meninjau
harga supaya harga tidak terlalu tinggi dipasaran, memberikan subsidi untuk
membantu masyarakat yang ekonominya masih rendah, dan menurunkan pajak untuk
meringankan beban produsen dan konsumen.
1.
Ketergantungan terhadap Impor dan Utang Luar Negeri
Tingkat ketergantungan
yang tinggi dari pemerintah dan sektor swasta terhadap impor dan utang luar
negeri merupakan masalah pembangunan. Impor yang tinggi jelas akan mengurangi
cadangan devisa negara. Jika cadangan devisa berkurang, stabilitas ekonomi
nasional akan lemah. Utang luar negeri merupakan suatu masalah serius
pemerintah. Jika suatu negara memiliki utang luar negeri masalah yang muncul adalah
menyangkut beban utang. Semestinya pemerintah berupaya meningkatkan
pertumbuhan ekspor supaya cadangan devisa (pendapatan negara) menjadi bertambah
serta mengurangi kebiasaan utang. Lebih baik memanfaatkan sumber daya yang ada
secara kreatif tidak tergantung pada bantuan dari pihak luar.
Untuk mengatasi
masalah-masalah di bidang ekonomi, pemerintah menggunakan kebijakan-kebijakan
tertentu. Secara garis besar, terdapat tiga kebijakan pemerintah dalam bidang
ekonomi makro. Kebijakan tersebut adalah sebagai berikut :
·
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal
berhubungan erat dengan kegiatan pemerintah sebagai pelaku sektor publik.
Kebijakan fiskal dalam penerimaan pemerintah dianggap sebagai suatu cara untuk
mengatur mobilisasi dana domestik, dengan instrumen utamanya perpajakan.
Dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, kebijakan moneter dan kebijakan
luar negeri belum berjalan seperti yang diharapkan. Dengan demikian, peranan
kebijakan fiskal dalam bidang perekonomian menjadi semakin penting.
Kebijakan Fiskal
adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengendalikan atau
mengarahkan perekonomian pada saat kondisi yang lebih baik. Caranya yaitu
mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Instrumen utama
kebijakan fiskal adalah pajak (T) dan pengeluaran pemerintah (G). Kebijakan
fiskal pemerintah dapat bersifat ekspansif maupun kontraktif. Kebijakan yang
bersifat ekspansif dilakukan pada saat perekonomian sedang menghadapi masalah
pengangguran yang tinggi. Tindakan yang dilakukan pemerintah adalah dengan
memperbesar pengeluaran pemerintah (misalnya menambah subsidi kepada rakyat
kecil) atau mengurangi tingkat pajak. Adapun kebijakan fiskal kontraktif adalah
bentuk kebijakan fiskal yang dilakukan pada saat perekonomian mencapai
kesempatan kerja penuh atau menghadapi inflasi. Tindakan yang dilakukan adalah
mengurangi pengeluaran pemerintah atau memperbesar tingkat pajak.
·
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter
adalah kebijakan ekonomi yang digunakan Bank Indonesia sebagai otoritas
moneter, untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian pada kondisi yang
lebih baik atau diinginkan dengan mengatur jumlah uang yang beredar (JUB) dan
tingkat suku bunga. Kebijakan moneter tujuan utamanya adalah mengendalikan
jumlah uang yang beredar (JUB).
Kebijakan moneter
mempunyai tujuan yang sama dengan kebijakan ekonomi pemerintah lainnya.
Perbedaannya terletak pada instrumen kebijakannya. Jika dalam kebijakan fiskal
pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluaran pemerintah maka dalam
kebijakan moneter Bank Sentral (Bank Indonesia) mengendalikan jumlah uang yang
bersedar (JUB).
Melalui kebijakan
moneter, Bank Sentarl dapat mempertahankan, menambah, atau mengurangi JUB untuk
memacu pertumbuhan ekonomi sekaligus mempertahankan kestabilan harga-harga.
Berbeda dengan kebijakan fiskal, kebijakan moneter memiliki selisih waktu (time
lag) yang relatif lebih singkat dalam hal pelaksanaannya. Hal ini terjadi
karena Bank Sentral tidak memerlukan izin dari DPR dan kabinet untuk
melaksanakan kebijakan-kebijakan untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi
dalam perekonomian.
Kebijakan moneter
memiliki tiga instrumen, yaitu operasi pasar terbuka (open market operation),
kebijakan tingkat suku bunga (discount rate policy) dan rasio cadangan
wajib (reserve requirement ratio). Adapun penjelasannya sebagai berikut
:
1. Operasi pasar
terbuka ( open market operation )
Yaitu kebijakan
pemerintah mengendalikan jumlah uang yang bredar dengan cara menjual atau
membeli surat-surat berharga milik pemerintah. Di Indonesia operasi pasar
terbuka dilakukan dengan menjual atau membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).
1.
Fasilitas Diskonto ( Discount Rate )
Salah satu
fasilitasnya yaitu adanya tingkat bunga diskonto yang maksudnya adalah tingkat
bunga yang ditetapkan pemerintah atas bank-bank umun yang meminjam ke bank
sentral.
Jika pemerintah ingin
menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah melakukan suatu cara yaitu
menurunkan tingkat bunga penjaman (tingkat diskonto). Dengan tingkat bunga
pinjaman yang lebih murah, maka keinginan bank-bank untuk meminjam uang dari
bank sentral menjadi lebih besar, sehingga jumlah uang yang beredar bertambah
dan sebaliknya.
3. Rasio Cadangan
Wajib ( Reserve Requirement Ratio )
Penetapan ratio
cadangan wajib juga dapat mengubah jumlah uang yang beredar. Jka rasio cadangan
wajib diperbesar, maka kemampuan bank memberikan kredit akan lebih kecil
dibandingkan sebelumnya.
Selain ketiga
instrumen yang bersifat kuantitatif tersebut, pemerintah dapat melakukan
himbauan moral (moral suasion). Misalnya untuk mengendalikan jumlah uang
beredar (JUB) di masyarakat, Bank Indonesia melalui Gubernur Bank Indonesia
memberi saran supaya perbankan mengurangi pemberian kredit ke masyarakat atau
ke sektor-sektor tersebut.
Kebijakan moneter
dapat bersifat ekspansif maupun kontraktif. Kebijakan moneter ekspansif
dilakukan pemerintah jika ingin menambah jumlah uang beredar di masyarakat atau
yang lebih dikenal kebijakan uang longgar (easy money policy).
Sebaliknya, jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat,
kebijakan moneter yang ditempuh adalah kebijakan moneter kontraktif atau yang
lebih dikenal kebijakan uang ketat (tight money policy). Selain itu
dalam melaksanakan kebijakan moneter, Bank Sentral dapat menggunakan tiga
instrumen, yaitu operasi pasar terbuka (open market operation),
kebijakan tingkat suku bunga (discount rate policy) dan rasio cadangan
wajib (reserve requirement ratio).
·
Kebijakan Perdagangan Luar Negeri
Kebijakan Perdagangan
Luar Negeri merupakan salah satu bagian kebijakan ekonomi makro. Kebijakan
Perdagangan Luar Negeri adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang
mempengaruhi struktur atau komposisi dan arah transaksi perdagangan serta
pembayaran internasional. Karena merupakan salah satu bagian dari kebijakan
ekonomi makro maka kebijakan perdagangan internasional bekerja sama dengan baik
dengan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Tujuan dari kebijakan
perdagangan luar negeri yaitu sebagai berikut :
–
Melindungi kepentingan nasional dari pengaruh negatif yang berasal dari luar
negeri seperti dampak inflasi di luar negeri terhadap inflasi di dalam negeri
melalui impor atau efek resesi ekonomi dunia (krisis global) pertumbuhan ekspor
Indonesia.
–
Melindungi industri nasional dari persaingan barang-barang impor.
–
Menjaga keseimbangan neraca pembayaran sekaligus menjamin persediaan valuta
asing (valas) yang cukup, terutama untuk kebutuhan impor dan pembayaran cicilan
serta bunga utang luar negeri.
–
Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.
–
Meningkatkan kesempatan kerja.
Kebijakan perdagangan
luar negeri terbagi menjadi dua macam, yaitu :
–
Kebijakan Pengembangan atau Promosi Ekspor
Tujuan Kebijakan
Pengembangan atau Promosi Ekspor adalah untuk mendukung dan meningkatkan
pertumbuhan ekspor. Tujuan kebijakan ini dapat dicapai dengan berbagai
kebijakan, antara lain kebijakan perpajakan dalam berbagai bentuk, misalnya
pembebasan atau keringanan pajak ekspor dan penyediaan fasilitas khusus kredit
perbankan bagi eksportir.
–
Kebijakan Proteksi atau Kebijakan Impor
Kebijakan Proteksi
atau Kebijakan Impor bertujuan untuk melindungi industry di dalam negeri dari
persaingan barang-barang impor. Kebijakan proteksi dapat diterapkan dengan
berbagai instrumen, baik yang berbentuk tarif maupun non tarif.
Proteksi-proteksi yang dilakukan dengan tidak menggunakan tarif disebut non-tariff
barriers. Hambatan yang termasuk ke dalam hambatan non-tarif, antara lain
kuota, subsidi, diskriminasi harga, larangan impor, premi, dan dumping.
Pada intinya,
masalah-masalah dalam bidang ekonomi yang dihadapi pemerintah bukan hanya
tanggung jawab pemerintah saja, tetapi kita sebagai warga negara yang baik
semestinya ikut membantu dalam mengatasinya. Banyak cara yang dapat diupayakan
dimulai dengan melakukan program-program serta kebijakan-kebijakan. Hal
tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa kerja sama masyarakatnya. Untuk
itu, masyarakat semsetinya sudah dapat memposisikan dirinya untuk membantu
supaya pembangunan yang dilakukan pemerintah tersebut berjalan dengan baik
dengan cara tidak menjadi beban atau kendala bagi pemerintah.